Madurazone.co, Sumenep – Pelayaran di wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur dihentikan untuk sementara waktu. Sebab, tinggi gelombang di perairan kota Sumekar ini mencapai 4 meter. Sehingga, dikhawatirkan mengancam keselamatan.
Informasinya, salah satu armada yang tidak melakukan trayek untuk rute Pelabuhan Kalianget-Pulau Sapeken, dan Kalianget-Kangean adalah kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I.
“Demi keselamatan pelayaran maka pada hari Minggu 30 Desember 2018 maka KM Dharma Bahari Sumekar I off meninggalkan jadwal,” tulis dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan Manajemen PT Sumekar sebagaimana yang tersiar di Group WA BMKG Kalianget.
Sesuai informasi dari BMKG Maritim Perak dan surat edaran dari KSOP Kalianget, tinggi gelombang di perairan Kangean mencapai 4 meter. “Dan angin sangat kencang,” tulis dalam surat tersebut.
Dalam surat tertanggal 29 Desember 2018 itu KM DBS I belum memutuskan kapan akan melakukan pelayaran kembali. “Pemberangkatan selanjutnya menunggu cuaca kondusif / membaik,” tulisnya lagi.
KM DBS I merupakan armada milik Pemerintah Kabupaten Sumenep. Transportasi laut itu biasa melayani trayek ke sejumlah kepulauan, termasuk Pulau Kangean dan Sapeken.
Sementara itu Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Usman Kholid dalam rilisnya di Grup WA BMKG Kalianget menyatakan hari ini akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur.
Sementara arah angin dominan dari Barat – Barat Laut, kec. angin maksimum di Laut Jawa 28 knots (52 km/jam) dan S. Hindia selatan Jatim sebesar 30 knots (56 km/jam).
“Tinggi gelombang di L. Jawa bagian timur antara 1.5 – 3.5 m, di Selat Madura antara 0.3 – 0.8 m dan di S. Hindia selatan Jatim antara 2.0 – 4.0 m,” katanya.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau selalu waspada tinggi gelombang lebih dari 3.0 m di Laut Jawa bagian timur, Perairan Masalembu, Perairan Bawean, Perairan Utara Jatim serta lebih dari 3.5 m di Perairan sebelah selatan Jatim. (nz/yt)