Madurazone.co, Sumenep – Bupati Dr. A. Busyro Karim memantau pekerjaan tiga Proyek “Gede” di Lingkungan Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (2/1/2019). Itu untuk memastikan pekerjaan proyek APBD tuntas dan berkualitas.
Ketiga proyek yang diteropong bupati itu adalah Pembangunan gedung yang dikerjakan oleh PT Inneco Wira Sakti Hutama. Lokasinya berada di sebelah utara Kantor Setkab Sumenep. Pembangunan jalan poros dan tugu masuk kantor Pemkab Sumenep yang terletak sisi timur Setkab Sumenep. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Duta Kulawangsa Raharja dengan anggaran sekitar Rp 1 miliar. Serta Pembanguna gedung di RSUD Dr Moh. Anwar.
“Jadi di hari pertama kerja 2019 bupati meninjau tiga pekerjaan proyek dengan pagu anggaran 2018. Bupati berharap semua proyek pada 2019 lebih baik dibandingkan 2018 lalu,” kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Sumenep, Abd. Kadir kepada sejumlah media.
Secara pengawasan, pekerjaan proyek tersebut bagus. Karena proyek itu didampingi oleh TP4D. Selama ini pekerjaan proyek yang didampingi TP4D hanya pekerjaan yang melalui proses lelang.
Anggota komisi III DPRD Sumenep H. Joni Widarso mengaku apresiatif langkah bupati. Hanya saja, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu harus jeli saat memantau proyek. Misalnya, berkaitan dengan jalan poros masuk pemkab senilai Rp 4 miliar lebih itu.
“Katanya sudah selesai, tapi hasil amatan kami belum tuntas. Pengecatan belum selesai, terus pipa yang di depan terbukti belum dibuka. Coba kalau sudah selesai dibuka, bisa jadi akan langsung ambruk,” katanya.
Bahkan, terng dia, informasi yang diterima pihaknya dalam program itu anggaran tidak cukup. Sangat tidak masuk akal. “Yang rumah sakit juga belum klir. Bupati harus mengambil langkah tegas, “ujarnya.
Kabid Pembangunan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan CK) Sutrisno menganggap pekerjaan di sebelah timur itu sudah klir. Untuk pengecatan memang tidak ada dalam RAB. “Untuk yang pipa karena beton belum kuat. Nanti pasti dibuka, ” katanya.
Dia menuturkan, pekerjaan itu masih berlanjut, pihaknya masih akan menganggarkan kembali. “Nanti akan ada anggaran lagi untuk kelanjutan pembangunan tersebut. Kalau sudah rumah sakit putus kontrak, ” tuturnya. (nz/yt)