Madurazone.co, Sumenep – Dugaan penyimpangan pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Torbang II, Kecamatan Batuan, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, dana negara itu disinyalir tidak diperuntukkan sesuai petunjuk teknis (juknis).
Indikasinya, salah satunya BOS diperuntukkan untuk pengadaan buku untuk siswa. Namun, fakta di lapangan ternyata semua siswa mendapatkan buku dimaksud. “Tidak semua siswa kebagian. Lalu, kemana anggaran itu, ayo. Jadi, kami menduga diselewengkan, ” kata Komite SDN II Torbang, Abd. Rahem.
Selain itu, sambung dia, pengelolaan BOS di SDN disinyalir tidak transparan, terbuka termasuk kepada komite. Padahal, dana itu harus dipertanggungjawabkan, dan komite harus tahu karena ada tanda tangannnya. “Jadi, kami menduga tandatangan kami dipalsu. Karena kami tidak pernah membubuhkan tandatangan, ” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya menduga ada ketidakberesan di pengelolaan BOS, bahkan mungkin busa mengarah kepada penyimpangan. “Ini sudah kami laporkan ke disdik untuk dilakukan monitoring menyeluruh. Supaya bisa diketahui, ” ungkapnya.
Bahkan, terang Rahem, apabila masalah ini tidak direspon secara cepat, maka pihaknya akan menggunakan jalur lainnya. “Jalur lain pasti kami tempuh, kami lihat dulu respon dari disdik seperti apa, ” tukasnya.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Torbang II, Saleh, menepis tudingan itu. Pihaknya mengklaim semua pengelolaan BOS sudah sesuai dengan prosedur. “Tidak ada masalah, semua sudah ada di bendahara, itu tidak benar (dugaan penyimpangan BOS), ” dalihnya.
Ditanya dengan pemalsuan tandatangan komite?, Saleh mengaku juga tidak pernah melakukan. Bahkan, semua pengelolaan BOS sudah terbuka.
“Semua sudah selesai. ini pak Fajarisman dari Dinas ada disini, kami sudah terbuka semua, sudah selesai semua,” ucapnya saat dihubungi lewat telepon selulernya.
Kabid Pembinaan SD Fajarisman menjelaskan, masalah pengelolaan BOS di SDN Torbang II itu sudah tidak ada masalah. Sebab, pihaknya sudah melakukan monitoring. “Terbuka kepada kami, semua tidak ada masalah. Sudah sesuai prosedur, ” katanya.
Dia menuturkan, dari temuan di SDN itu sudah tidak ada masalah. Termasuk, pemalsuan tanda tangan juga tidak ada. “Masalahnya pencairan yang terima terakhir belum di SPj kan, ” tuturnya melalui sambungan telepon. (nz/yt)