Madurazone.co, Sumenep – Rencana Keberadaan tambak udang di Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai menuai protes dari pihak desa. Alasannya, disinyalir pengelola tambak berjalan tanpa kordinasi dengan perangkat desa.
Informasinya, tambak udang di Desa Badur ini memiliki luas sekitar 20 hektar. Saat ini sudah beraktifitas. “Lahannya banyak, sudah beraktifitas namun tidak ada kordinasi dengan pihak desa. Padahal, menggarap di desa kami, ” kata Jamik, Kepala Desa Badur, kepada media.
Jamik mengaku menyesal dengan tindakan pengelola yang tidak menghargai pihak desa. Padahal, keberlangsungan tambak tentu saja karena ada jaminan keamanan di desa. “Desa mengkondusifkan warganya. Ini kok malah tidak kordinasi, ” tuturnya.
Selain itu, terang dia, dulu saat masih akan masih akan mau garap lahan, pengelola akan melibatkan masyarakat setempat, sesuai kemampuan masing-masing. Faktanya, tidak ada warga yang dilibatkan. “Memang, warga tidak ada yang bisa pakai. Dari sisi angkutan, warga kami punya dum truck, ” ungkapnya.
Menurut Jamik, pihaknya meminta pengelola untuk berkomunikasi yang baik dengan desa dan warganya. Jika tidak, maka pihaknya bertindak. “Apalagi, belum ada sosialiasi dalam aktifitas tambak udang tersebut. Ini harus ada kepastian, ” ucapnya.
Sementara pihak pengelola H. Syaiful belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Saat dihubungi melalui sambungan telpon namun tidak ada respon.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Abd. Madjid, menjelaskan, jika tambak udang seluas 20 hektar itu sudah ada yang berizin. Dan, ada yang juga ada yang belum. “Untuk yang belum, itu sudah proses izin, ” ungkapnya. (nz/yt)