Buku “Move On” Wakil Bupati Sumenep, Support Bangkit Dari “Keterpurukan”

  • Whatsapp

Madurazone.co – Wakil bupati (Wabup) Sumenep, Madura, Jawa Timur Achmad Fauzi terbilang masih produktif. Sebab, di sela-sela kesibukannya sebagai orang nomor dua di lingkungan pemkab Sumekar ini, masih menyempatkan menulis buku.

Buku berjudul “Saatnya Move On” sudah diluncurkan, dan bisa dinikmati khalayak. Dari sisi judul, buku ini terbilang layak dibaca kalangan mileneal. Sebab, bahasa Move On ngetrend di kalangan muda. Di mana melupakan kenangan buruk menuju yang lebih baik.

Muat Lebih

Istilah Move on merupakan serapan dari bahasa inggris yang bengartikan pindah dan terkesan kaum muda. Kemudian, banyak orang yang mengasumsikan kata move ini dengan arti yang berbeda, seperti pindah kelain hati, pindah ke lingkungan lain, melupakan kenangan yang buruk dari masa lalunya.

Pada akhirnya menafsirkan kata Move On tergantung siapa yang menggunakan kata ini.Move on ini bersifat general, tidak selalu tentang masalah percintaan tergantung orang mengartikannya.

Dalam buku yang ditulis suami Nia Kurnia ini lebih mengarah pada kebangkitan. Yakni, bangkit dari keterpurukan. Sebab, dalam kehidupan semua orang hampir dipastikan mendapatkan masalah atau kesulitan. Itu sudah merupakan siklus dinamika kehidupan.

Nah, masalah dan kesulitan yang dihadapi hendaknya tidak untuk diratapi secara terus menerus. Saatnya manusia bangkit dan bergerak atas situasi apapun. Sebab, kehidupan tak berhenti, manusia harus menatap masa dengan meraih mimpi yang diimpikan. Makanya, harus bangkit meraih cita.

Maka, Achmad Fauzi menegaskan, keterpurukan dan masalah jangan sampai diratapi. Sebab, jika dibiarkan maka masa depan akan kandas. move on menjadi satu-satunya yang harus dilakukan. Setiap kegagalan dan keterpurukan adalah awal dari kesuksesan.

Di sektor Birokrasi, Politisi PDI Perjuangan menuturkan, pejabat dan pimpinan OPD hendaknya tidak stagnan. Mereka harus bergerak maju (move on) untuk kemajuan instansi dan Sumenep lebih. Sebab, bekerja di belakang meja bukan era saat ini. Pemimpin berpikir maju ke depan.

Dari dasar itu, maka pimpinan OPD dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif. Sehingga, bisa melahirkan ide dan gagasan dalam bentuk program menuju Sumenep lebih maju. Dampaknya, masyarakat akan memberikan apresiasi kepada pemerintah dengan pelayanan baik. Kesejahteran pun bisa terpikirkan.

Buku Achmad Fauzi ini memberikan ruang stimulasi kepada publik untuk selalu legawa dan menerima setiap masalah dan kesulitan. Bahkan, support untuk selalu bangkit menuju masa depan lebih baik. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.