Madurazone.co, Sumenep – Tes Kepemimpinan yang bagi bakal calon Kepala Desa (Bacakades) di Sumenep, Madura, Jawa Timur ternyata tak dianggarkan dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Namun, biaya untuk ujian tambahan itu menggunakan dana cadangan di APBDes.
Informasinya, beban biaya yang dikeluarkan untuk tes kepemimpinan ini tergantung jumlah peserta. Masing-masing bacalon sebesar Rp 500 ribu. Jadi, jika peserta berjumlah 5 orang dari satu desa, maka dana yang harus dikeluarkan oleh desa sebesar Rp 2,5 juta. Sebab, setiap tahun desa selalu menganggarkan dana cadangan di APBDesnya.
Saat ini, jumlah bacakades yang ikut tes Kepemimpinan sebanyak 253 dari 35 desa di 22 kecamatan. Mereka mengikuti tes tulis dan tes wawancara di gedung Islamic Centre. Sementara pihak yang menyelenggarakan tes diserahkan kepada Universita Merdeka (Unmer) Malang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Moh. Ramli menjelaskan, tidak ada anggaran untuk biaya tes kepemimpinan di daerah. Jadi, menggunakan dana cadangan di desa. “Desa punya cadangan pilkades. Dengan ketentuan per orang Rp 500 ribu. Jumlahnya tergantung banyaknya orang yang ikut tes,” katanya.
Sebab, sambung dia, secara aturan diperbolehkan, karena desa punya dana cadangan. Itu dianggarkan setiap tahun. Dan, tersebut langsung auto debit ke pihak penyelenggara, dalam hal ini UNMER. “Hanya akomadasi dan konsumsi menjadi tanggungan daerah,” tuturnya.
Yang jelas, sambung dia, tes sudah dilaksanakan dan berlangsung hari ini. Sementara hasil tes ini akan diumumkan sore ini. “Sementara penetapan akan dilakukan besok (3/10/2019). Sehingga, tahapan pilkades bisa dilanjutkan ke selanjutnya,” ungkapnya. (nz/yt)