Madurazone.co, Sumenep – Belum adanya kepastian pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 di Sumenep, Madura, Jawa Timur menuai kritik. Pasalnya, kejadian itu bisa menyebabkan APBD kota Sumekar ini menjadi lamban untuk disahkan.
Sekedar diketahui, rencana pembahasan APBD 2020 masih belum ada kepastian. Itu lantaran Bamus (Badan Musyawarah) DPRD tidak memutuskan jadwal dalam rapat Senin (14/10/2019). Hal itu dilakukan karena masih tarik ulur antara pembahasan di komisi, atau cukup di Badan Anggaran (Banggar). Sehingga, deadlock dan harus dikordinasikan dengan Kemendagri.
Aktifis LSM Sumenep Independen (SI) Sahrul Gunawan menyesalkan belum dilakukannya penjadwalan pembahasan APBD 2020. Sebab, mengacu kepada dua tahun sebelumnya, Oktober sudah ada kepastian. “Dua tahun berjalan, Oktober sudah bisa menuntaskan APBD,” katanya.
Sehingga, sambung dia, apabila pada hari Jadi Sumenep belum tuntas, maka berarti mengalami penurunan. Dan, ini akan menjadi kado tidak sehat bagi hari jadi kota Sumekar. “Mengalami penurunan dalam prestasi pembahasan APBD, sehingga menjadi lelet dan lambat,” tuturnya.
Tentu saja, sambung dia, ini menjadi pertaruhan pimpinan dewan yang baru. Jika ini bisa diamankan untuk tetap menjadi pembahasan tercepat, maka marwah pimpinan tetap harus dipuji. “Jika malah turun alias lambat, maka menjadi tanda tanya besar komitmen pimpinan dewan. Utamanya, soal keseriusan dan Kredibilitas Pimpinan, ” ujarnya.
Ketua Fraksi Demokrat menjelaskan, dalam rapat Bamus masih rancu, sebagian Anggota Bamus menginginkan pembahasan APBD dibahas di Komisi. Sehingga Pimpinan (saat rapat Bamus) tidak bisa menjelaskan, karena secara tidak tertulis membolehkan dibahas di komisi sementara secara tertulis cukup dibahas di Bangggar.
“Makanya, diperlukan konsul untuk menjawab halal dan haramnya pembahasan APBD itu ditingkat komisi, apa boleh atau tidak,” kata Akhmad Jasuli, Anggota Banggar dari Fraksi Demokrat. (nz/yt)
