Madurazone.co, Sumenep – Keberadaan CSR (Corparate Social Responsibility) dari perusahaan minya dan gas di Sumenep, Madura, Jawa Timur diperhatikan wabup Achmad Fauzi. Orang nomor dua di lingkungan pemkab Kota Sumekar ini meminta agar dana sosial itu juga diarahkan ke pemberdayaan masyarakat.
Hal ini disampaikan suami Nia Kurnia dalam acara Workshop CSR Kemigasan, di salah satu hotel, Rabu (16/09/2019). Hadir pada kesempatan itu Dandim 0827, Humas SKK Migas, Santos atau saat Ophir, KEI (Kangean Energi Indonesia), HCML dan warga dari wilayah terdampak. Yakni, Giligenting, Sapeken dan Raas. Kabag ESDA Setkan Sumenep Mohammad Sahlan juga tampak hadir.
“Keberadaan CSR jangan hanya dijadikan infrastruktur semata. Melainkan, juga pada peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). Salah satunya pada pemberdayaan masyarakat,” kata Wabup Achmad Fauzi di hadapan peserta workshop.
Keberadaan CSR, sambung dia, harus memberikan dampak yang berkesinambungan kepada masyarakat. Misalnya, di daerah tertentu ada produk unggulan, maka harus dibina lewat daba sosial ini. “Ini kan berkesinambungan kepada pemberdayaan masyarakat. Dan, langsung menyentuh pada lapisan,” ucapnya dengan berapi-api.
Pengusaha muda sukses ini juga menuturkan, meski sudah mendapatkan CSR, Sumenep masih masuk kategori wilayah miskin. Hanya saja, pihaknya tidak mengerti alasan itu. “Berbagai upaya sudah dilakukan. Tapi, nyatanya masih miskin di Jatim. Mungin saat sensus lagi salah atau apa,” tuturnya.
Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan ini mengungkapkan, hasil dari capaian yang telah dilakukan hendaknya dipublikasikan kepada media. Sehingga, hasilnya nyata dan bisa diketahui oleh publik. “Hanya tinggal mempublikasikan. Anggaran yang dikeluarkan biar tidak sia-sia, diketahui masyarakat. Sehingga tak bergejolak,” tukasnya. (nz/yt)