Dewan Minta Program Visit Sumenep Perlu Dievaluasi

  • Whatsapp

Madurazone, SUMENEP – Keberadaan program visit years (tahun kunjungan) di Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai belum maksimal. Pasalnya, sampai detik ini program yang dilaunching 2018 lalu dinilai belum mampu meningkatkan daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini.

Bahkan tahun 2019, target kunjungan wisatawan terancam meleset dari target yang ditetapkan. Tahun 2019 ini Pemerintah Daerah menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 1.498.000. Namun, target tersebut sulit tercapai mengingat sisa waktu hingga akhir tahun sudah tinggal 1,5 bulan.

Muat Lebih

Catatan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, jumlah kunjungan mulai Januari hingga September 2019 baru 840.905 wisatawan. Perinciannya, 839.398 orang meruapkan wisatawan mancanegara (Wisman) dan 1.507 orang wisatawan nusantara (Wisnus).

Anggota DPRD Sumenep dari Fraksi Demokrat H. Masdawi mengatakan, salah satu faktor minimnya jumlah pengunjung disebabkan pengelolaan destinasi wisata yang cenderung stagnan. Sehingga wisatawan merasa jenuh saat berwisata dan tidak berminat untuk kembali lagi.

Selain itu kata dia, Pemerintah Daerah perlu melakukan kerjasama dengan pelaku wisata, seperti pengusaha yang bergerak dibidang perhotelan, rumah makan, dan juga Pokdarwis serta masyarakat dilingkungan destinasi wisata.

“Bagaimana bisa jalan program Visit ini, kalau itu hanya menjadi pesta birokrasi,” katanya.

Selain itu kata dia minimnya wisatawan karena efek penempatan di struktur organisasi pemerintah daerah (OPD). Hasil amatannya, di internal Disparbudpora Sumenep masih belum ada yang ahli dibidang pariwisata.

“Akhirnya stagnan seperti ini, karena sudah tidak berkesinambungan. Visit bisa jalan, jika ada kegiatan penunjang di dekat tempat wisata itu,” jelasnya.

Oleh karenanya lanjut pria mantan ketua Pokdarwis itu Pemerintah Daerah untuk segera mengevaluasi diri, termasuk tim Visit Sumenep. “Jika sudah tidak mampu, lebih baik dikerjasamakan saja dengan pihak ketiga, jangan dipertankan. Apalagi berkaitan dengan pendapatan, kalau merugi ya tinggalkan saja dan serahkan pada ahlinya,” tegasnya. (nz/yt)

Pos terkait