Madurazone, SUMENEP – Rencana mosi tak percaya pada pimpinan DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur tak ada kejelasan. Buktinya, sampai detik ini tidak ada tanda-tanda dari sejumlah legislator mensukseskan mosi tak percaya dilatarbelakangan faktor leadership (kepemimpinan).
Kabar terbaru, belum ada pernyataan atau surat pengajuan mosi tak percaya kepada pimpinan DPRD Sumenep. Hanya saja, para wakil rakyat diperkirakan masih menunggu perubahan dari pimpinan. Apalagi, saat ini para legislator ini masih melakukan reses atau serap aspirasi bertemu dengan konstituennya.
Hanya saja, spekulasi muncul jika rencana mosi tak percaya itu hanya gertak sambal saja. “Kalau tidak ada kepastian sampai detik ini. Padahal rencana itu sudah lebih sepekan diwacanakan. Bahkan, viral video, sayangnya tak terealisasi. Ya, namanya gertak sambal, ” kata aktifis Sumenep Independe (SI) Sahrul Gunawan.
Apalagi, sambung dia, momen rencana mosi tak percaya itu dilayangkan saat pembahasan RAPBD 2020. Di mana banyak eksekutif tak hadir untuk membahas dengan komisi, karena kewenangannya sudah ada di Banggar (Badan Anggaran). “Bisa saja hanya memuluskan ini (RAPBD), kami cuiga hanya sebatas bargaining saja,” ujarnya.
Sementara itu, Deki Purwanto juru bicara anggota dewan pengusung mosi tak percaya menjelaskan, dirinya bersama anggota dewan lainnya serius dalam mengajukan mosi tak percaya. Sebab, ini menyangkut leadership seorang pimpinan. “Ini bukan main-main, tapi kami serius. Hanya masih menunggu,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, saat ini pihaknya menunggu perubahan dari pimpinan. Khususnya soal komunikasi dengan anggota dan eksekutif sebagai mitra kerja. “Jadi, kami masih menunggu. Apabila tidak ada perubahan maka mosi tak percaya akan dilayangkan, “ungkapnya.
Ingat, terang Deki, mosi tak percaya ini tidak berkaitan dengan masalah pembahasan APBD 2020, melainkan hanya sebatas masalah leadership. (nz/yt)