Proyek Hotmix Lingkar Utara Rusak, Duga Pemadatan Tak Maksimal

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Rusaknya proyek jalan hotmix lingkar utara yang baru dikerjakan di Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menggelinding. Pasalnya, proyek senilai 15 miliar tersebut diduga ada kejanggalan dalam proses pekerjaanya.

Salah satunya, disinyalir pemadatan tanah (sub grade) kurang maksimal. Di mana badan jalan yang sudah terbentuk itu dibutuhkan pemadatan bisa tanah asli atau tanah urugan yang didatangkan, yang kemudian disterilkan menggunakan semen. Sehingga, menjadi tanah tak kokoh.

Muat Lebih

“Ini jalan baru, seharusnya pemadatannya lebih maksimal. Bahkan, jika diperlukan bisa dicampur dengan semen,” kata Hendri Kurniawan, aktifis LSM GASAK kepada media ini.

Tidak hanya itu, sambung dia, kerusakan itu bisa juga pemadatan sebelum dihampar juga tak maksimal. Di mana, sebelum dihampar agar bisa dilakukan pengecoran, agar agregat dengan asphal menyatu. Biasanya ini dilakukan setelah pemadatan pada pondasi awal. “Pemadatan yang baik akan menjadi penguat dalam pekerjaan jalan baru hotmix ini,” ujarnya.

Sehingga, sambung dia, pihaknya curiga jalan yang dibiyai APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) ini tak maksimal dalam pemadatan. Bahkan, bisa saja dihampar tanpa proses pengecoran. “Namun, hal itu perlu dibuktikan lewat audit teknik. Sebab, jika pemadatan kokoh tak akan berpengaruh tebing yang disampingnya,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar dibuka kepada publik terkait penyebab terjadinya jalan hotmix yang rusak ini. “Sebab, jika itu karena tebing atau jurang, harusnya ambles. Meski masa pemeliharaanya silahkan diuji lewat audit teknis ini,” ucap mantan aktifis Malang ini.

Kepala Dinas PU Bina Marga Eri Susanto menjelaskan, pihaknya membantah jika berkaitan dengan pemadatan. Sebab, sudah dilakukan pemadatan secara maksimal. “Jadi, penimbunan jalan baru itu dan kemudian dipadatkan. Jadi, pemadatannya sudah baik,” ungkapnya.

Bahkan, sambung dia, pihaknya sudah meminta untuk menggali lagi agar lebih bagus. Yang jelas saat ini sudah dilakukan perbaikan atas jalan tersebut. “Saya suru gali lagi juga. Coba lihat ke lapangan biar lebih jelas seperti apa lapisannya. Termasuk pemadatannya,”tuturnya.

Mantan Kadis PU SDA ini bersikukuh jika kerusakan itu akibat tebing yang mulai turun ke bawah. Apalagi, lokasi tersebut kabarnya adalah bekas galian fospat. “Intinya, kan masih pemeliharaan, kontraktor sudah bersedia melakukan perbaikan atas jalan itu,” tuturnya. (nz/yt)

Pos terkait