Ditengah Wabah Covid 19, Harga Bawang Merah Meroket, Petani Senang

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Pandemi wabah corona atau Covid 19 yang melanda dunia saat ini, dimungkinkan tak banyak berpengaruh bagi petani Bawang Merah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bahkan, diperkirakan petani bakal sukses dalam memetik panen bawang Merah di awal Maret hingga April.

Bawang Merah yang masuk panen di bulan Maret ini mencapai seluas 425 hektare. Sementara di bulan April 2020 seluas 300 hektare. Sehingga, wabah corona ini tak berpengaruh dan tak merugikan petani. Sentra bawang merah ini berada di Kecamatan Rubaru dengan luas 764 hektar dengan produksi 8 ton per hektar.

Muat Lebih

Apalagi, harga bawang merah saat ini dipasaran cukup tinggi. Yakni, mencapai harga Rp 29 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya berkisar Rp 20 ribu per kilogram. Dengan begitu, harga bawang merah cukup menguntungkan bagi petani, dan dipastikan akan melebihi modal yang sudah dikeluarkan saat masa tanam.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep Arif Firmanto menjelaskan, sejak pertengahan bulan Maret 2020, petani di sejumlah kecamatan atau desa di Sumenep sudah panen jagung dan bawang merah. Pada akhir Maret hingga April, banyak petani yang panen padi.

“Alhamdulillah, masa panen awal 2020 ini, petani benar-benar senang dan sangat semangat,” katanya.

Jadi, sambung dia, hasil pertanian saat ini cukup memuaskan. Apalagi, harga bawang merah memang cukup tinggi dibandingkan sebelumnya. “Kami harap ini bisa memberikan manfaat kepada petani. Dan, memiliki kemauan terus untuk bercocok tanam di musim mendatang,” ungkapnya penuh harap.

Selain itu, pria tampan ini mengimbau kepada para petani Sumenep tetap mewaspadai virus corona, dengan melakukan langkah preventif sesuai SOP. Bahkan, pihaknya juga sudah memasang banner sebagaimana anjuran Kementan RI. “Banner berupa anjuran bagi petani itu ditempatkan di beberapa titik yang mudah diketahui para petani,” ungkapnya.

Kendati demikian, Arif meminta Petani tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat, menghindari kerumunan banyak orang, selalu menjaga jarak dengan petani lain minimal 2 meter dan mengoptimalkan pengunaan alsintan apabila beraktivitas di ladang atau saat masa panen. “Tetaplah bertani dengan semangat. Apalagi, corona ternyata tak memberikan dampak negatif bagi petani,” tuturnya. (nz/yt)

Pos terkait