Puskemas Guluk-Guluk Ditutup Gegara Pegawai Reaktif, Warga Protes

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Kabar mengejutkan datang dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebab, Puskesmas tersebut tidak melayani pelayanan masyarakat alias ditutup sementara waktu.

Hal itu terungkap dari surat nomor 440/175/435.102.113/2020 tentang pemberitahuan penutupan sementara pelayanan puskesmas yang ditandatangani Kepala Puskesmas Guluk-guluk Baharuddin Mutheri kepada Camat. Dalam suratnya, Puskesmas dilakukan penutupan sementara sejak 19 Juni hingga 02 Juli 2020.

Muat Lebih

“Ya, ditutup sementara, selama empat belas hari mas. Sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas terdekat, seperti Ganding atau Pragaan. Ditutup selama 14 hari ke depan,” kata Kepala Puskesmas Guluk-Guluk Baharuddin Mutheri.

Penutupan sementara itu dilakukan, sambung dia, lantaran ada beberapa petugas yang reaktif saat dilakukan rapid tes beberapa waktu. Sehingga, harus dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari. “Ada beberapa yang reaktif. Untuk menghindari penyebaran maka dilakukan isolasi mandiri dan ditutup pelayanannya agar tidak menyebar ke masyarakat,” tuturnya.

Dari yang reaktif itu, terang dia, maka dilakukan tes swab untuk memastikan virus yang ada dalam tubuh mereka. “Semoga hasilnya negatif. Dan, pelayanan bisa dibuka kembali. Kami juga tidak mau bekerja dari rumah. Gak betah juga mas,” ucapnya serius melalui sambungan telpon.

Sementara Aktifis LSM GAKI Farid Azziyadi memprotes penutupan puskesmas tersebut. Pihaknya meminta untuk dilakukan evaluasi dan kajian atas kebijakan tersebut. “Kami minta ini dievaluasi. Kami sebagai warga Guluk-Guluk merasa keberatan atas kebijakan tersebut. Sebab, masyarakat dirugikan dalam pelayanan,” katanya.

Puskemas, sambung dia, merupakan jantung pelayanan kesehatan di Kecamatan. Sehingga, kebijakan penutupan sangat naif dan tidak berpihak kepada masyarakat. “Tak ada hubungannya satu dua orang reaktif, lalu menutup institusinya. Tidak bijak begitu. Apalagi nanti ada yang mau melahirkan dan lainnya,” tuturnya.

Dia menegaskan, pihaknya sangat aneh, jika masih ada penutupan saat ini. Apalagi, saat ini Sumenep sudah masuk zona kuning. “Ini yang kami pertanyakan. Khawatir ini hanya kebijakan sepihak kapus menutup ini. Kami akan lakukan audensi dengan Komisi IV, Dinkes dan tim Covid 19 ini,” tuturnya.

“Penutupan yang kami lakukan sudah kordinasi dengan Dinkes. Kami menjaga masyarakat agar tidak tertular virus. Makanya, kami ambil langkah penutupan mas. Kan semuanya isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Kepala Puskesmas Guluk-guluk Baharuddin Mutheri. (nz/yt)

Pos terkait