Sidak Proyek Hotmix Rp 2,4 Miliar Rusak, Komisi III DPRD Sumenep Temukaan Penyimpangan?

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Rusaknya pekerjaan jalan hotmix di Prenduan menuju Brumbung, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur yang masih seumur jagung mendapat respon komisi III DPRD setempat. Bahkan, komisi yang membidangi pembangunan langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (8/7/2020).

Sidak ke lokasi jalan dengan anggaran Rp 2,5 miliar melalui Dana Alokasi Khusus dilakukan untuk memastikan pekerjaan sesuai RAB (Rencana Anggaran Belanja). Sejumlah legislator memelototi pekerjaan di tahun 2020 ini. Dari sidak ini, para wakil rakyat ini menemukan ketidak sesuaian dengan RAB.

Muat Lebih

“Kami menemukan adanya kejanggalan. Yakni, ketidaksesuaian antara RAB dengan hasil pekerjaan di lapangan. Kemiringan di tepi jalan tidak sesuai,” kata Ketua Komisi III Dul Siam.

Politisi PKB ini juga mengungkapkan, soal ketebalan juga masih menjadi pertanyaan. Intinya, pada pekerjaan ada beberapa item yang tidak sesuai dengan RAB. “Jika kualitas dan ketidak sesuaian ini bisa menyebabkan kerugian negara, maka ranahnya bisa korupsi. lihat saja nanti,” ungkapnya.

Dul Siam menambahkan, hasil temuan di lapangan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan menggelar rapat di Internal komisi. Untuk menentukan langkah selanjutnya. “Tetap kami akan mengambil dengan alasan perbaikan. Jelas, itu pekerjaan terkesan kualitasny jelek,” tuturnya.

Kadis PU. Bina Marga, Sumenep, Eri Susanto, mengatakan, kekurangan itu terjadi lantaran faktor medan yang tidak memungkinkan. Lantaran ada tanjakan, sehingga harus dikerjakan manual. “Ada yang terjadi kerusakan sedikit, tapi tetap akan dilakukan perbaikan,” katanya.

Yang perlu ditegaskan, sambung dia, pekerjaan tersebut belum dibayar sehingga tidak diserahkan kepada dinas. Nanti, masih akan dilakukan cordriil, lab dan teknis lainnya, sebelum dilakukan perbaikan. “Jadi, ada tahapannya sebelum dilakukan pembayaran. Intinya itu belum dibayar,” ungkapnya.

Sementara untuk plengsengan, menurut Eri, itu hanya salah persepsi saja. Intinya, proyek ini masih menjadi tanggungjawab rekanan, kontrak pekerjaan ini masih berakhir hingga November. “Sementara pemeliharaan itu selama setahun,” tuturnya.

Proyek Hotmix Prenduan Pasar laju itu sudah rusak. Padahal, pekerjaan proyek tersebut baru seumur jagung. Bahkan, proyek ini juga sudah diadukan ke DPRD oleh aktifis KOMPAK. Proyek tersebut bersumber dari DAK sebesar Rp 2,5 miliar. (nz/yt)

Pos terkait