Duga Tak Sesuai Spek, Pekerjaan Jalan Proyek DD 2019 Rusak?

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Pekerjaan Jalan Rabat Beton di Dusuna Taretah Desa Larangan Perreng, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur Disoal. Pasalnya, jalan yang dibangun melalui Dana Desa (DD) pada 2019 lalu itu sudah mengalami kerusakan.

Temuan aktifis Sumenep Independen (SI) di lapangan, jalan rabat beton dengan anggaran Rp 82.037.500 itu sudah “mengelupas”. Sudah mulai tampak kerikil yang berada di bawah lapis rabat dimaksud. Sehingga, jalan agak mulai terlihat kerikil, bahkan ada yang sebagian mulai agak berlubang.

Muat Lebih

“Investigasi kami di Lapangan memang jalan rabat yang baru dibangun 2019 lalu itu ternyata sudah rusak. Tentu menjadi tanda tanya kami, karena terbilang masih seumur jagung. Proyeknya tak bertahan lama,” kata Sahrul Gunawan, Ketua LSM Sumenep Independen (SI).

Menurut Pria asal Kecamatan Giligenting, pekerjaan yang tidak bertahan lama ini tentu sangat disesalkan. Bahkan, pihaknya curiga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. “Kami curiga kualitas bangunan tersebut tidak begitu bagus, atau bisa itu tidak sesuai dengan RAB atau spek,” ujarnya.

Hanya saja, terang dia, kecurigaan itu tentu saja membutuhkan teknis secara mendalam. Hanya saja, secara kasat mata apabila pekerjaan hanya seumur jagung sudah rusak, maka bisa mengarah kepada kualitas. “Tentu saja, silahkan pihak terkait dan berwenang yang bisa menelaah ini. Tapi, kami boleh curiga,” tuturnya.

Ditambah lagi, menurut Sahrul, sambungan jalan lapen yang kabarnya juga dibangun 2019 lalu juga sudah rusak. Dan, cukup parah kerusakannya. Ini tentu sangat naif. “Soal proyek tersebut darimana dan berapa anggarannya untuk yang aspal lapen masih kita dalami. Tunggu data berikutnya,” ungkapnya.

Sahrul Gunawan mengungkapkan, pihaknya menginginkan semua pihak untuk ikut mengawasi dan mengontrol masalah ini. “Silahkan ini dikaji dan dikroscek oleh pihak desa, Kecamatan dan Kabupaten. Bagi Kami ini tidak akan dibiarkan, pasti akan kami kawal,” paparnya.

Sementara Kepala Desa Larangan Perreng Imam belum bisa memberikan keterangan terkait masalah ini. Alasanya, belum melakukan kroscek ke lapangan. “Saya belum sempat cross cek ke bawah,” katanya singkat melalui pesan Watshapp.

Namun, pada keterangan berikutnya ke salah satu wartawan menjelaskan jika canpuran itu sudah sesuai. Hanya saja, dikarenakan faktor tanjakan sehingga, mengalami kerusakan. (nz/red)

Pos terkait