Madurazone. SUMENEP – Penempatan guru ASN (Aparatur Sipil Negara) dari Kategori 2 (K2) di Sumenep, Madura, Jawa Timur yang “tidak dipulaukan” terus menggelinding. Legislator meminta pemkab setempat tidak memberikan perlakuan istimewa dari guru abdi negara asal K2 itu.
Hal itu disampaikan anggota komisi IV DPRD Sumenep M. Syukri. Menurutnya, pemkab tidak diskriminatif soal penempatan guru ASN yang baru. Di mana sebelumnya, setiap guru yang diangkat PNS selalu ditugaskan di pulau, tapi nyatanya guru K2 ini malah di sekolah tempat asal mengajar saat mengabdi sebagai K2.
“Jadi, jangan ada perlakuan diskriminatif, tidak tebang pilih. Jika hukum adatnya dipulauakan. Silahkan ke pulau dulu. Ini akan aneh. Pasti akan menjadi tanda tanya publik, ada apa?,” katanya kepada media madurazone melalui sambungan telepon Watshapp.
Apalagi, sambung dia, di Kepulauan masih terbilang banyak sekolah yang kekurangan guru ASN. Nah, seharusnya ini sudah menjadi perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) dan BKPSDM serta Baperjakat. “Instansi terkait itu harus mapping kebutuhan guru. Sebab, hasil amatan kita di pulau guru. Jadi, sebagai penopang kan guru K2 bisa masuk,” ungkapnya.
Politisi asal Kepulauan ini juga menuturkan, secara etik juga sangat tidak elok ketika ASN baru tugas ke pulau, ternyata tak berlaku penempatan guru ASN K2. “Memang secara regulasi tidak salah. Tapi, secara moral dan etik juga harus diperhatikan. ASN yang langsung tugas di pulau, pasti akan bertanya ada yang Istimewa dari K2?,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya pemkab melakukan evaluasi atas penempatan guru ASN K2 ini. Bahkan, hendak mempertanyakan masalah ini ke instansi terkait. “Kami minta kebijakan penempatan guru ASN K2 ini untuk dilakukan evaluasi, supaya berlangsung fair sesuai dengan kebutuhan sekolah,” pungkasnya dengan kesal.
Sayangnya, Sekdakab Sumenep Edy Rasiyadi belum bisa dimintai keterangan terkait masalah ini. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, belum ada respon. Meski nada sambung pribadinya terdengar aktif.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penempatan guru ASN yang berasal dari K2 diprotes. Itu lantaran mereka tidak ditugaskan di kepulauan, malah ditempatkan sesuai dengan sekolah asal mereka “mengabdi”. Padahal, lumrahnya guru ASN yang baru diangkat ditempatkan ke pulau. (nz/yt)