Madurazone. SUMENEP – Mengenyam pendidikan tak berbatas waktu. Itulah yang dirasakan para narapidan rumah tahanan (rutan) klas II B Sumenep, Madura, Jawa Timur. Mereka mengikuti pendidikan kesetaraaan Paket A, B, dan C.
Pendidikan kesetaraan itu diresmikan oleh bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim. Langkah ini dilakukan sebagai terobosan baru kepada napi dalam meningkatkan pendidikannya, dan bentuk pemenuhan amanah UU. Pendidikan “kejar paket” ini hasil kerjasama Dinas Pendidikan (Disdik) dengan Rutan Klas setempat.
Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim menjelaskan, pendidikan kesetaraan paket A, B dan C ini bagian dari pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi lapisan masyarakat. Hal ini untuk isyarat menjalankan amanah UU 1945. Ini juga berlaku bagi para napi. “Untuk napi di Jatim baru di Sidoarjo dan Sumenep (Rutan Klas II, Red),” katanya.
Dia mengungkapkan, pembelajaran paket ini dilakukan secara gratis. Tidak ada pembiayaan sepersenpun. “Tidak ada pembiayaan apapun. Sehingga, seluruh napi sudah bisa langsung mengecam pendidikan secara gratis. Pemerintah sudah menjamin. Semoga memberika manfaat,” ujarnya mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini.
Suami Nur Fitriyana Busyro menuturkan, setelah keluar dari rutan diharapkan mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan, bisa melanjutkan perguruan tinggi. “Tapi, saya mengingatkan melanjutkan pendidikan secara bebas dan memiliki kepastian hukum. Legal standing pendidikannya jelas,” ungkapnya.
Sementara, bagi napi yang ikut kejar paket, ternyata bebas sebelum selesai atau lulus, maka disarankan bisa melanjutkan diluar. Sehingga, mengenyam pendidikan secara kontinyu dan menerus hingga lulus nantinya.
Kepala Rutan Kelas II B Sumenep Viverdi Anggoro mengatakan, pendidikan kejar paket ini akan diajarkan oleh 10 orang. Itu sudah termasuk yang guru Honorer. Selain di kelas, mereka juga akan diajarkan ekstrakulikuler semisal membatik dan produk olahan teh daun kelor. (nz/yt)