Madurazone. SUMENEP – Untuk saat ini, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan) diperkirakan akan memberikan sumbangan terbesar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebab, pendapatan sektor ini sudah melampaui target yang sudah direncanakan.
Data per Oktober 2020, pendapatan dari BPHTB sidah mencapai Rp 7,1 miliar. Padahal, target yang direncanakan Rp 5,5 miliar. Prestasi ini tentu sangat menguntungkan bagi Sumenep, lantaran sektor pendapatan lain menurun. Jadi, pendapatan di sektor PBHTB ini melebihi angka 100 persen.
Kabid Pelayanan dan Penagihan Suhermanto menjelaskan, pihaknya mengapresiasi dengan pendapatan yang sudah diraih pada sektor BPHTB ini. “Alhmadulillah sudah lebih 100 persen. Jadi, sudah melampaui target yang direncanakan. Ini luar biasa bagi kami,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, pendapatan ini meningkat lantaran didorong oleh banyaknya transaksi masyarakat. Sebab, dibandingkan dengan tahun lalu, transaksi itu jauh lebih meningkat. “Ya, lebih meningkat. Apalagi, saat ini bisa menggunakan tunai maupun virtual account. Sehingga, memudahkan masyarakat,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya yakin pendapatan ini akan terus meningkat hingga Desember mendatang. Bahkan, diperkirakan bisa mencapai Rp 8 miliar. “Jadi, dengan jangka waktu dua bulan ini diproyeksi akan meningkat hingga Rp 8 miliar. Sebab, progressnya setiap harinya cukup signifikan,” tuturnya.
Selain itu, sambung dia, setelah PBHTB itu ada sektor lain yang juga masih bagus. Yakni, pendapatan pajak reklame, dan juga pajak parkir. “Dua sektor ini juga cukup bagus pendapatannya. Sementara yang lain, seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan terbilang masih stagnan,” ungkapnya. (nz/yt)