Madurazone. SUMENEP – Pekerjaan Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur dipersoalkan. Sebab, kualitas bangunan “irigasi” masih terbilang diragukan.
Pasalnya, diduga proyek melalui APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ini diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Salah satunya, campuran semen yang kurang, peletakan batu hanya ditata tanpa diberikan spasi, dan kedalaman galian. Sehingga, disinyalir kualitas bangunan tersebut kurang baik.
Sarkawi Aktifis LSM Gerindo menjelaskan, pekerjaan proyek P3TGAI ini diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Itu dilakukan saat pihaknya melakukan investigasi ke lapangan. “Kami menemukan beberapa dugaan kejanggalan dalam proyek yang baru dibangun itu,” katanya kepada media ini.
Salah satunya, sambung dia, campuran semen diduga tidak dilakukan dengan 1 banding empat, namun 1 semen banyak pasir. Pasirnya bisa sampai 7 hingga delapan Arco. “Kemudian untuk pelatakan batu tanpa spasi, dan terkesan hanya ditata tanpa menggunakan spasi pasangan. Harusnya ada spasi yang ditimbuk dengan semen. Termasuk juga galiannya,” ucapnya.
Jadi, terang dia, proyek tersebut dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan harapan. Sehingga, proyek tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan. “Jadi, kami menduga itu dikerjakan dengan, sebab jika tidak terkesan asal-asalan maka hasilnya pasti memuaksan,” ujarnya.
Kades Marengan Daya Hosni belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Saat dihubungi sambungan telpon belum ada respon. Sementara via WA juga tidak ada respon, hanya terlihat memanggil.
Sementara Kadis PU SDA Chainurrasyid mengaku tidak tahu menahu soal proyek tersebut. Sebab, itu kewengan dari KemenPUPR. “Jadi, itu kewenangan pusat, jadi kami tidak dilibatkan,” ujarnya.
Asisten Konsultan P3TGAI Sumenep Faulina membantah jika tidak sesuai spek. Sebab, sampai detik ini belum ada laporan dari TPM (Tenaga Pendamping Masyarakat). “Sampai detik ini, kami nyatakan masih sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada,” katanya kepada madurazone.
Dia menuturkan, dari hasil kroscek ke lapangan juga belum ada temuan kejanggalan. Tapi, pihaknya memastikan akan menindaklanjuti dugaan itu. “Kami nanti juga akan tanyakan kepada TPM nya. Meskipun kami masih terus kroscek,” ungkapnya. (nz/yt)