Meluas..!, Dugaan Tak Sesuai Spek Pada Program P3TGAI Terjadi di Beberapa Lokasi

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Dugaan tidak sesuai spesifikasi dalam pekerjaan P3GAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) terus menggelinding. Bahkan, disinyalir tidak sesuai spek itu terjadi di sejumlah lokasi lain di kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini.

Sebelumnya, dugaan tidak sesuai spesifikasi itu terjadi pada proyek irigasi di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota. Sehingga, berpengaruh pada kualitas pekerjaan tersebut, yakni menjadi kurang bagus. Sehingga, pekerjaan tersebut diprotes oleh aktifis.

Muat Lebih

“Kejadian tidak sesuai spek itu tidak hanya terjadi di Desa Marengan Daya. Dari hasil investigasi yang dilakukan, pekerjaan di sejumlah lokasi itu juga disinyalir berkualitas rendah, lantaran diperkirakan tidak sesuai spek,” kata Aktifis Gerindo, Sarkawi.

Menurutnya, lokasi proyek yang didatangi misalnya di Saronggi, Bluto, Pragaan, Lenteng, Batu Putih, Kota dan lainnya hampir disinyalir tidak sesuai spek. Utamanya, dalam hal campuran semen. “Kami sudah mensampel, karena didatangi langsung, dan kami punya buktinya. Kami akan beberkan satu persatu,” ujarnya kepada media ini.

Hal yang sama diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi. Menurutnya, pihaknya juga mendapatkan laporan jika kualitas pekerjaan proyek P3TGAI ini sangat rendah, karena tidak sesuai spek. “Laporan yang terima tidak hanya satu titik, melainkan sejumlah lokasi yang diduga tak sesuai spek,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta pihak terkait, dalam hal ini pendamping, termasuk BBWS Brantas melakukan investigasi kepada proyek melalui dana APBN ini. Pihaknya tidak mau proyek tersebut hanya akan menjadi bancakan, yang menguntungkan pihak-pihak tertentu.

“Sudah kelompok yang dipakai dadakan, juga disinyalir tak memerhatikan DED (Detil Enginering Design), kali ini terjadi kualitasnya meragukan. Maka, ini menandakan jika program ini terkesan ada, namun tidak maksimal dalam pelaksanaanya,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya berharap ini dilakukan evaluasi menyeluruh. Sehingga program dari Kemen PUPR ini tepat guna dan tepat sasaran. “Jadi, melihat kondisi di lapangan semacam ini, maka kami mempertanyakan program tersebut di Sumenep,” ungkapnya.

Sementara Asisten Konsultan Faulina dalam keteranganya menegaskan jika program tersebut sudah sesuai spesifikasi. Itu diketahui saat pihaknya melakukan monitorong. “Juga tidak ada laporan dari TPM, jika ada kegiatan tidak sesuai. Tapi, tetap akan kami tindaklanjuti,” katanya dalam sebuah wawancara. (nz/yt)

Pos terkait