Bangkitkan “Ghirah” Wisata, Anggota Dewan Kota Malang : Bangun Gerakan Sadar Wisata!

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Destinasi wisata di sebuah Daerah bisa lebih cepat berkembang jika ada gerakan sadar wisata dari masyarakat. Gerakan kesadaran itu harus dilakukan dengan kerja nyata oleh elemen warga, termasuk di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kota Malang, Suryadi. Menurutnya, Sumenep memiliki destinasi wisata yang cukup potensial digarap. Mulai dari wisata alam, bahari dan juga wisata religi. “Wisatanya melimpah, pantai ada Lombang. Bahkan, yang terkenal itu ada Pulau Gili Iyang yang terkenal dengan pulau dengan oksigen terbaik kedua di Dunia,” katanya.

Muat Lebih

Bahkan, politisi Partai Golkar ini, pulau ini -katanya- penduduknya bisa berusia hingga di atas 100 tahun. Makanya, perlu digarap menjadi kampung dengan wisata kesehatan. “Jadi, bisa langsung digarap menjadi kampung wisata dengan fasilitas tersedia. Ini kan menarik dan bisa menjadi daya tarik,” ucapnya di Batu saat menghadiri acara Media Ghatering dengan Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS).

Tidak hanya itu, semua wisata itu bisa dilakukan dengan melakukan gerakan sadar wisata, yakni dengan cara action. Salah satunya, di lapangan langsung bergerak dengan adanya orang yang menjadi penggerak wisata. “Harus diciptakan figur yang bisa menjadi penggerak sadar wisata ini. Termasuk memberikan fungsi kepada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata),” ujarnya.

Apalagi, terang mantan aktifis HMI ini, wisata bisa digarap melalui inisiatif masyarakat. Dan, biasanya setelah itu pemerintah hadir. “Ini juga bisa dilakukan oleh kaum muda. Para generasi muda harus menjadi penggerak sadar wisata. Setelah jadi, biasanya pemerintah akan hadir untuk mensupport,” ungkapnya.

Setelah itu, menurut Suryadi, dirinya juga meminta untuk dilakukan promosi agar terpublish kepada publik terkait wisata yang ada. “Ya, bisa terpublish dengan baik, karena dalam kegiatan yang baik salah satunya adalah publikatif. Salah satunya adalah lewat media teman-teman AMOS,” tuturnya.

Suryadi mengungkapkan, potensi-potensi wisata itu harus dikelola secara baik. Potensi-potensi yang ada itu, harus dikelola sesuai dengan kultur masyarakat Sumenep yang sikap religiusnya sangat kental.

“Segala sesuatu itu pasti ada plus dan minusnya. Semua tergantung terhadap pengelolaan atau manajemennya, bagaimana wisata itu dikelola,” tambahnya.

Bagaimana menarik wisatawan ke Sumenep?. Suryadi mengatakan, Sumenep perlu tempat wisata yang iconik. Selain itu pula, pemerintah setempat harus bergandengan dengan pelaku media untuk mempublish segala potensi wisata di Sumenep.

“Misalnya Kediri yang dikenal dengan Kampung Ingrisnya. Ataupun Kota Malang yang juga dikenal dengan kampung warna-warninya, dan kota-kota lainnya,” ungkapnya. (nz/yt)

Pos terkait