“Banjir” Landa Sumenep, Aktifis Tuding Pemkab Setengah Hati Bangun Serapan Air

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Sejumlah titik di Sumenep, Madura, Jawa Timur tergenang air memantik reaksi keras aktifis di Kota Sumekar. Alasannya, masalah air -yang oleh Pemkab- dianggap genangan air tahunan, namun hingga saat ini belum juga teratasi, bahkan semakin parah.

Sebab, pada kemarin sejumlah ruas jalan di Kota Sumekar tergenang air, bahkan hingga Nambakaor, Kecamatan Saronggi. Itu akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi melanda Kabupaten ujung Timur Pulau Madura. Sehingga, menyebabkan terjadinya “banjir” di setiap titik di Kabupaten dengan selogan Supermantap ini.

Muat Lebih

Padahal, baru saja dibangun pompa air atau kolam retensi dan juga pengerukan di sekitar Jatimas. Di mana diharapkan mampu menyerap air hujan yang memiliki intensitas tinggi. Nyatanya, di wilayah Jatimas juga malah tergenang air.

Aktifis Sumenep Independen (SI) Sahrul Gunawan menjelaskan, masalah banjir ini merupakan masalah klasik. Namun, hingga saat ini ternyata belum bisa teratasi, meski sudah ada pembangunan saluran di wilayah Jatimas dan Pompa Air. “Faktanya, belakangan ini Sumenep malah dikepung air,” katanya.

Menurutnya, hal itu terjadi akibat wilayah serapan air yang terbilang minim. Bahkan, pembuangan air terkesan hanya menyatu di Kali Marengan saja. Sehingga, tidak mampu menampung debit air yang datang akibat curah hujan yang tinggi. “Saluran pembungan hanya terpusat di Kali Marengan, jadi tidak mampu,” ungkapnya.

Aktifis asal Giligenting ini, seharusnya pemkab berani melakukan inovasi dalam meningkatkan pembuangan atau serapan air. Sehingga, akan lebih maksimal lagi. “Apalagi, saat ini sudah banyaj bangunan berdiri di Sumenep. Maka otomatis, akan semakin mempersempit serapan air,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah melakukan langkah inovatif dan terobosan dalam mencegah terjadinya banjir di Sumenep. Ini hendaknya menjadi atensi pemerintah. “Kami berharap tahun-tahun berikutnya hendaknya menjadi perhatian. Sehingga, tahun depan tidak akan terjadi lagi,” paparnya.

Belakangan ini, Sumenep diguyur hujan cukup tinggi. Sehingga, menyebabkan sejumlah titik di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini mengalami “banjir”. (nz/yt)

Pos terkait