Madurazone. SUMENEP – Nelayan di Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai meradang. Pasalnya, mereka tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem yang melanda perairan Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini.
Akibatnya, pendapatan para nelayan dipastikan juga akan mengalami penurunan. “Sudah hampir sepekan kami tidak melaut karena cuaca sedang tidak bersahabat,” kata, Mad Rafik, salah satu nelayan asal Kecanatan Gapura,
Menurutnya, jika memaksakan diri untuk melaut khawatir akan keselamatan jiwa. Itu lantaran gelombang di perairan Sumenep sedang tidak bersahabat. “Kami tidak bisa memaksakan untuk melaut karena berkaitan dengan keselamtan jiwa kami,” ucapnya
Di waktu itu, terang dia, para nelayan memanfaatkan waktu dengan memperbaiki alat tangkap ikan yang rusak. Sebagian yang lain memperbaiki perahunya yang bocor.
Meski tidak melaut, sambung pria, yang mengaku telah puluhan tahun sebagai nelayan setiap pagi atau sore tetap ke pelabuhan guna mengecek kondisi perahunya. Sebab, besarnya deburan gelombang kadang kala menyebabkan air masuk ke dalam perahu.
“Jadi kami ke sini untuk menguras air yang masuk ke perahu. Kalau nggak dikuras, bisa-bisa tenggelam,” ujarnya.
Pihaknya berharap cuaca segera normal. Sebab, jika tidak melaut tidak memiliki pendapatan. “Selama tidak melaut, ya tidak punyak pendapatan. Pendapatan kami dari cari ikan,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Supriyanto mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, pihaknya meminta seluruh operator kapal menunda pelayaran ke wilayah kepulauan Sumenep akibat tingginya gelombang.
“Dengan kondisi laut seperti itu, cukup membahayakan pelayaran. Kami imbau sementara waktu warga untuk tidak beraktifitas di laut,” sarannya. (nz/yt)