Madurazone. SUMENEP – Makanan pasien di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan terjamin gizinya. Sebab, setiap makanan yang disajikan selalu melibatkan ahli gizi, sehingga kandungan didalamnya cukup tepat untuk pasien.
Para ahli gizi tersebut selalu memeriksa setiap makanan yang akan di masak koki dan sebelum disajikan. Tak hanya, Kepala Instalasi Gizi Hairunnisyak, Amd.Gz ambil bagian dalam penyiapan bahan baku hingga sebelum pengemasan.
“Setiap hari itu kita belanja sesuai desifikasi bahan makanan. Bahan yang diperoleh itu masuk ruang khusus, kemudian ditimbang, dan dicuci. Setelah bersih dimasukkan ke mesin penyimpanan dengan pengatur suhu,” kata Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Hairun Nisyak, Amd. Gz, melalui postingannya.
Untuk menu setiap harinya, lanjut Nisyak, setelah selesai proses penimbangan, kemudian masuk ke persiapan sesuai menu yang hendak di masak di hari tersebut. “Pemilihan sayur, bumbu, lauknya pun kita pertimbangkan betul,” imbuhnya.
Hairunnisyak mengungkapkan, petugas pengolah makanan untuk pasien, benar-benar diperhatikan ke sterilannya, pintu masuk tim pengolah makanan pun ada pintu khusus, baju yang digunakan untuk memasak hingga pengemasan harus sesuai standar dengan APD lengkap.
“Dari pintu masuk petugas saja sudah khusus, wajib menggunakan APD lengkap, termasuk masker dan ditel dalam kebersihan. Sudah ada tugas masing-masing, mulai dari ketua tim hingga pelaksana,” tegasnya.
Aneka makanan yang disajikan untuk para pasien di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, mengandung beragam gizi yang diolah sesuai dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh setiap pasien.
Bahkan, untuk pasien anemis pun di rumah sakit pelat merah ini disediakan secara khusus, ada petugas gizi. Termasuk untuk penyakit lain yang membutuhkan perhatian dan gizi khusus.
Di Rumah sakit ini, ada 10 orang petugas ahli gizi, sementara tim yang bertugas untuk pengolahan makanan sendiri ada 8 orang. “Kita ada 10 ahli gizi yang setiap saat melakukan pengecekan ke setiap pasien, termasuk makanan sebelum diberikan sudah dicek oleh tim ini terlebih dahulu,” paparnya.
.
Kualitas makanan di rumah sakit, lanjutnya, pasien maupun keluarga pasien hendaknya tidak perlu khawatir apalagi meragukan, karena disajikan sehigienis mungkin, dengan memperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan pasien. Termasuk tenaga ahli gizi yang ada sudah mempuni untuk mengolah makanan disesuaikan dengan menu diet penyakit masing-masing.
“Kebutuhan gizi setiap pasien kita sudah perhitungkan baik kalori, proteinnya, jadi tidak perlu khawatir lagi dengan menu makanan yang ada di rumah sakit. Jika rasanya hambar misalnya, ya memang disesuaikan dengan kebutuhan gizi pasien,” ungkapnya.
Namun, kata Nisyak, untuk alat makan menggunakan disposable (alat sekali pakai), dan pengemasannya pun sudah dijamin aman termasuk suhunya sudah disesuaikan.
“Ada anggapan di masyarakat, enggan menggunakan barang bekas orang lain, untuk itu sekarang sudah menggunakan disposable, kita jamin kebersihan dan keamanannya, pengemasannya pun sudah sesuai standar aman,” tutupnya. (nz/yt)