Madurazone. SUMENEP – Wilayah Perbatasan dan pelabuhan menjadi atensi pengamanan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah. Pengamanan dilakukan oleh petugas gabungan mulai dari unsur TNI, Polri, Kesehatan dan dinas terkait.
Penjagaan dilakukan dalam rangka mengantisipasi melonjaknya penyebaran virus corona yang diakibatkan datangnya dari luar Sumenep. Kebijakan tersebut dilakukan pasca diterbitkannya oleh Pemerintah Pusat melalui Satgas Covid 19 tentang larangan mudik lebaran. Sehingga warga yang hendak memasuki kota sumekar ini harus melalui pemeriksaan.
Empat titik rawan, seperti di daerah perbatasan Pamekasan-Sumenep untuk jalur selatan, untuk jalur tengah berada di Kecamatan Guluk-guluk, untuk jalur utara di Kecamatan Pasongsongan dan titik rawan terakhir di daerah pelabuhan.
“Kami akan mendirikan pos dititik titik rawan tersebut, namun yang sudah terealisasi saat ini adalah di jalur selatan Kecamatan Pragaan,” ungkap AKBP Darman, Kapolres Sumensp
Setiap posko kata dia akan dilengkapi dengan rapid antgen dan Genoa. Apabila nantinya dari hasil pemeriksaan ada yang positif langsung dilakukan isolasi, dan apabila orang tersebut bukan orang Sumenep maka diwajibkan putar balik.
“Penjagaan dilakukan secara selektif dan menjadi prioritas,” jelasnya.
Sementara untuk jalur laut seperti jalur Jangkar (Situbondo) pelabuhan Tanjung wangi (Banyuwangi) hingga ke sejumlah pulau di Sumenep, Darman mengaku sudah berkirim surat kepada Polda Jawa Timur agar juga melakukan penjagaan secara ketat. Bahkan jika memungkinkan kata dia mulai 6 Maret hingga 22 Maret 2021 tidak melayani pelayaran ke wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep.
Oleh sebab itu Darman meminta kepada semua personel yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan larangan mudik agar selalu menjaga kesehatan.
“Lakukan tugas dengan humanis dan kordinasi dengan stakeholder demi menciptakan kondusifitas dalam bertugas,” jelas dia. (nz/yt)