Protes Bangunan Tower, Warga Kelurahan Pajagalan “Geruduk” DPRD Sumenep

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Sejumlah warga kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi gedung DPRD setempat, Selasa (8/6/2021). Mereka memprotes bangunan tower salah satu provider di jalan setiabudi Kelurahan tersebut.

Alasannya, keberadaan tower tersebut lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. Itu karena dikhawatirkan akan roboh menimpa rumah warga. Selain itu, keberadaan tersebut juga merusak sebagian rumah warga. Sehingga, izin pembangunan tower itu hendaknya tidak diperpanjang.

Muat Lebih

Sejumlah warga ini datang dan diterima oleh komisi II. Selain itu, hadir dalam ahdensi tersebut dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

“Kami datang ke sini memprotes keberadaan tower salag satu provider yang berdiri kelurahan kami. Karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya,” kata Zamrud Khan, perwakilan warga kelurahan Pajagalan.

Apalagi, kata dia, awal berdirinya tower tahun 2002 dinilai sudah cacat prosedur. Misalnya, permintaan tanda tangan melalui modus yang kurang bagus karena alasan ingin dibangun kantor Telkom dan sebagai tempat pemenangan Pemilihan Bupati. “Karena alasan itu maka warga setuju,” jelas Zamrud.

Persoalan tersebut kata Zamrod, bukan yang pertamakali dilakukan, pada tahun 2012 dan tahun 2013 juga sempat dipersoalkan namun hingga saat ini belum menemukan titik terang. Sehingga warga mengadukan persoalan tersebut kepada Anggota DPRD selaku yang mewakili masyarakat di pemerintahan.

“Kedepan agar Pemerintah Daerah tidak lagi memperpanjang izin yang berkaitan dengan menara tower tersebut, atau dilakukan relokasi saja,” tukasnya.

Ketua Komisi II DPRD Sumenep Ach. Zubaidi mendukung semua aspirasi masyarakat yang datang ke Komisi II. Dalam waktu dekat Komisi II bersama DPMPTSP akan melakukan survei ke lokasi pembangunan tower itu. “Kami sependapat dengan warga,” jelas dia

Sesuai aspirasi yang diterima, menurutnya, keberadaan tower itu berdampak pada sejumlah barang elektronik seperti televisi, kulkas milik warga cepat rusak. Dan, warga trauma karena khawatir tiang tower itu roboh.

“Jadi kekhawatiran warga itu tidak hanya materi, melainkan warga juga trauma, sudah menyangkut fisikis,” jelas dia.

Dalam waktu dekat kata dia, pihaknya selaku representasi dari masyarakat akan menerbitkan surat rekomendasi. Namun, Zubaidi tidak menyebutkan rekomendasi yang dimkasud. Karena Komisi II akan melakukan kajian dan juga bakal menghadirkan dari pihak provider. (nz/yt)

Pos terkait