Madurazone. SUMENEP – Desa Masakambing, Kecamatan/Kepulauan Masalembu, Sumenep, Madura Jawa Timur ditengarai tidak transparan. Pasalnya, desa tersebut tidak mempublikasikan APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) tahun 2021 berjalan ini.
Hal ini diketahui dari inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Inspektorat, Camat dan komisi I DPRD Sumenep. Bahkan, saat tim ini datang ke desa tersebut tidak melihat banner terpampang di balai desa maupun di lokasi lain di desa dimaksud. Sehingga, transparansi desa tersebut dipertanyakan.
Camat Masalembu Heru Cahyono mengakui jika dirinya saat datang ke desa tersebut tidak ada banner APBDes. Padahal, banner itu harus dipasang sebagai bentuk transparansi pembangunan di desa. Itu dipasang sejak anggaran desa disahkan.
“Sejak APBDes disahkan harus sudah dipublikasikan. Semua desa sudah melakukan itu, termasuk Desa Keramaian sebagai desa terjauh di Pulau Masalembu sudah pasang,” kata camat Masalembu, Heru Cahyono.
Padahal, sambung dia, sejak awal pihaknya sudah mewanti-wanti agar dipasang banner APBDes untuk melahirkan desa yang transparan. Sehingga, pihaknya langsung bertanya ke pihak desa, tapi sayangnya malah berdalih belum dikirim. “Padahal, APBDes itu sudah lama disahkan. Sangat kami sesalkan,” ujarnya.
Pria yang masih muda ini menuturkan, selain tidak ada banner, perangkat Desa Masakambing tidak bisa menunjukkan administrasi desa yang dikerjakan selama ini. “Selama ini mereka kerja. Harunya jika masuk kantor ya, ya mengerjakan administrasi juga. Arsip surat saja tidak bisa ditunjukkan kan sangat aneh,” tuturnya.
Jadi, terang dia, saat pihaknya datang ke desa itu memang sangat mengecewakan. Disamping tidak ada kadesnya, namun juga administrasi desanya amburadul. “Banner tidak ada, administrasi desa tidak bisa dutunjukkan, saat sidak juga tidak tampak ada kadesnya. Sangat disesalkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Inspektorat Sumenep melakukan sidak ke Desa Masakambing, 10 Juni 2021 bersama camat dan komisi I. Saat sidak ternyata kades sedang tidak ada di desa tersebut.
Kades Masakambing Uyung Marsito menjelaskan, jikanya ketiadaan dirinya saat sidak lantaran ada kepentingan di darat. Sementara terkait tidaknya banner lantaran di Masalembu tidak ada percetakan, dan harus pesan sementara pengirimannya lambat.
“Untuk dititip ke kapal, kami tidak punya orang. Tapi, sekarang sudah terpasang (banner APBDes, Re) kok mas,” katanya melalui sambungan telpon.
Terkait dengan tidak bisa menunjukkan administrasi?, Kades ini membantah. Pihaknya desa bisa menunjukkan administrasi. “Kan sekdes di sana mas, jadi gak kok (bisa menunjukkan administrasi, Red),” ungkapnya. (nz/yt)