Madurazone. SUMENEP – Sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami suhu dingin yang lebih dingin dibanding hari-hari sebelumnya. Bahkan, diperkirakan ini akan terjadi hingga puncak kemarau.
Kondisi cuaca ini oleh masyarakat jawa disebut dengan fenomena Bediding. Bediding itu merupakan suhu udara dingin di malam hari pada musim kemarau. Fenomina semacam ini menjadi perhatian bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Orang nomor satu di lingkungan pemkab kota Sumenep mengimbau masyarakat untuk selalu jaga imun, agar daya tahan tubuh kuat. “Juga menjalankan pola hidup sehat. Agar tubuh tidak mudah sakit. Serta jangan keluar rumah jika tidak penting, utamanya di malam hari,” katanya.
Menurutnya, masyarakat hendaknya terus memerhatikan kodisis tubuhnya. Dan, harus menjaganya dengan baik, sehingga tetap harus fit. “Kondisi tubuh harus dijaga. Karena terlalu dingin bisa menyebabkan imun turun. Makanya, jangan lupa rajin olahraga juga,” ucapnya.
Menjaga kesehatan tubuh itu, sambung dia, sangat penting di tengah pandemi covid 19 akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Sekali lagi, tetap jaga kesehatan dan disiplin menjalankan protokol kesehatan serta taati aturan PPKM darurat yang ada. Mari kita bersama-sama saling jaga. Semoga kita semua terhindar dari segala macam penyakit, dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” tambahnya.
Informasinya, di antara dampak fenomena Bediding terhadap kesehatan ialah dapat menurunkan imun; tubuh akan merasa lebih kedinginan dari biasanya; suhu berisiko memperparah komorbid (penyakit bawaan); dan kondisi kesehatan yang menurun akan mempermudah penularan Covid-19. (nz/yt)