Madurazone. SUMENEP – Belakangan ini, viral pemberitaan video mesum mirip anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kendati demikian, Badan Kehormatan (BK) dewan belum mengambil langkah menyikapi adanya dugaan “mesum” dimaksud.
Alasannya, BK belum mendapatkan laporan atau aduan dari warga atau pihak yang merasa dirugikan. Otomatis, tidak ada proses apapun di BK terkait dugaan adanya video mesum mirip legislator itu. Sesuai Tata Tertib (DPRD), BK bisa memproses jika sudah ada laporan atau aduan.
“Belum ada langkah apapun. Sampai detik ini belum ada aduan apapun dari masyarakat atau pihak yang dirugikan,” kata Ketua BK H. Samioeddin kepada media melalui sambungan telpon..
Sebab, sambung dia, sesuai dengan tatib, pihaknya baru bisa melangkah apabila sudah mendapatkan aduan. “Kalau ada aduan, pasti akan diproses lebih lanjut. Sebab, kami tidak mau melanggat tatib yang sudah ditetapkan,” ungkapnya serius.
Ini berkaitan dengan martabat dan kehormatan dewan, apakah tidak ada upaya langsung mengusut?, Politisi PKB ini mengungkan, pihaknya saat hanya menunggu saja sampai adanya aduan dari masyarakat. “Kami hanya wait and see. Makanya, ayo bantu kami. Nanti kalau ada laporan baru klarifikasi dan keabsahan video itu ditelaah,” tuturnya.
Aktifis senior Kabupaten Sumenep Ali Yatin mengaku kecewa dengan BK. Seharusnya mendengar pemberitaan terkait dugaan mesum mirip anggota dewan hendaknya langsung ditindaklanjuti.
“Seharusnya bisa memproses tanpa diminta oleh siapapun. Sebab, Ini berkaitan dengan etik, martabat dan marwah dewan,” katanya.
Dia menuturkan, legislator sebagai pembuat undang-undang hendaknya pro aktif jika berkaitan dengan masalah martabat DPRD. “Masak masih akan menunggu laporan. Ketika marwahnya dicoreng, masak BK tidak akan melangkah. Aneh bagi kami,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta BK bertaji dalam kasus iini. Sehingga, kehormatan gedung rakyat ini tetap terjaga. “Kami menunggu taji dari BK DPRD Sumenep. Sehingga, keberadaan BK ini bisa maksimal, tidak hanya sekadar ada saja,” ungkapnya. (nz/yt)