Madurazone. SUMENEP – Proyek pembangunan pelabuhan di Desa Tarebung, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai dipersoalkan. Pasalnya, yang digunakan dalam proses pembangunan dinilai tidak sesuai RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Indikasinya, saat ini pekerjaan itu dimulai dengan penimbunan yang direncanakan untuk parkir. Sayangnya, penimbunan itu disinyalir menggunakan tanah urug bercampur tanah liat. Padahal, jika mengacu kepada RAB, seharusnya menggunakan pasir padat atau yang biasa dikenal sirtu alias sarassak.
“Ini timbunan tanah uruknya bukan ‘sarassak’ asli, tapi bercampur tanah liat tentunya harganya lebih murah,” ujar salah satu pekerja bongkar muat tanah uruk yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, pihaknya yang mengangkut tanah tersebut. Tanah itu dibayar dengan Rp 90 ribu per pikup plus dengan kulinya. “Tapi, harga itu tidak termasuk harga tanah urugnya,” ungkapnya dengan serius.
Dia mengaku, tanah urug yang digunakan itu merupakan kualitas rendah, sehingga harganya lebih murah. Bahkan, jika terkena air langsung becek seperti lumpur. “Jadi, bedanya dengan tanah uruk yang asli (Sarassak) tidak akan becek. Bahkan, bisa mengeras ketika sudah meresap,” ucapnya.
Proyek tersebut merupakab Bantuan Keuangan (BK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pagu anggaran senilai kurang lebih Rp. 1,1 miliar. Sementara nilai kontrak sekitar kurang lebih Rp 985 juta.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Dadang Dedi Iskandar menjelaskan, jika proyek tersebut dalam timbunanya menggunakan pasir padat. Semacam Sarassak. “Memang, dalam RAB nya menggunakan pasir padat,” katanya kepada media ini.
Namun, sambung dia, apabila ada informasi menggunakan pasir urug campur tanah liat pihaknya masih akan melakukan pengecekan kepada konsultan pengawas. Sebab, kepanjangan dinas itu konsultan. “Nanti akan kami tanyakan dalam progress pembangunan di setengah bulanan,” tuturnya.
Dadang mengungkapkan, pekerjaan itu masih baru dikerjakan. Diperkirakan tidak sampai 50 persen. “Ya, masih baru dikerjakan. Pastinya nanti akan kami tanyakan lagi soal progress di lapangan,” ucapnya. (nz/yt)