Soal Proyek P3TGAI Diduga Tak Sesuai Spek, Bisa Berpotensi Rugikan Negara?

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Dugaan ketidaksesuaian spek pada Pekerjaan Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Ganding, Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menggelinding. Bahkan, aktifis menuding apabila benar tidak sesuai spek maka bisa berpotensi rugikan negara.

“Ada pemberitaan terkait dugaan tidak sesuai spek pada proyek P3TGAI di Desa Ganding. Apabila dugaan itu benar, maka bisa berpotensi akan merugikan negara dalam pekerjaanya,” kata Sahrul Gunawan, Aktifis Sumenep, Independen.

Muat Lebih

Secara logika, sambung dia, apabila ada dugaan tidak spek, maka dugaanya ada bahan yang dikurangi. Nah, saat ada bahan atau material yang dikurangi otomatis, anggaran menjadi lebih ringan. “Misalnya, dalam (dugaan kami,Res) SPj tetap menggunakan pagu anggaran, maka kami kira bisa berpotensi rugikan negara,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya meminta instansi terkait untuk melakukan audit teknis terkait pekerjaan proyek P3TGAI ini. Sehingga, bisa diketahui kepastian kesesuaian atas spesifikasi teknis. Sehingga, tidak hanya sekadar menjadi isu murahan.

“Jelas, perlu dilakukan audit menyeluruh, utamanya berkaitan dengan teknis biar tidak menjadi bola liar. Kami minta tim dari BBWS Brantas turun ke lapangan, dan termasuk pendamping kabupatennya,” tuturnya.

Dan, pihaknya meminta pihak terkait untuk melakukan secara transparan kepada publik. Sebab, ini sudah terlanjur mengemuka ke publik. “Karena sudah mengemuka ke publik. Maka, diperlukan audit terbuka kepada publik,” ungkapnya.

Sementara Rasid penanggung jawab P3TGAI Desa Ganding dalam keterangannya saat dihubungi media ini beberapa waktu lalu membantah jika tidak menggunakan pasir hitam. Pihaknya menjelaskan, jika proyek tersebut menggunakan pasir hitam. “Gak pak, kita menggunakan pasir hitam dalam pelaksnaanya. Memang kadang dicampur sirtu dan kadang pasir merah,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Proyek P3TGAI di desa Ganding, Kecamatan Ganding diduga tidak sesuai spek. Proyek dengan anggaran kurang lebih Rp 195 juta disinyalir tidak sesuai spek. Indikasinya, pasir yang digunakan dalam pemasangan batu diduga menggunakan pasir merah. Padahal, idealnya memakai pasir hitam. (nz/yt)

Pos terkait