Madurazone. SUMENEP – Komitmen Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sumenep, Madura, Jawa Timur dalam pengembangan destinasi wisata harus diacungi jempol.
Sebab, instansi pimpinan Moh Iksan ini mulai menyiapkan pembenahan pada sarana dan prasana destinasi wisata yang ada di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini. Utamanya, di pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang yang membutuhan sentuhan inovasi ini.
Memang, selama ini keberadaan sejumlah destinasi wisata pelat merah di Kota Sumekar terkesan stagnan. Di mana setiap tahunnya tidak ada perkembangan, terutama dalam pemenuhan sarpras. Sehingga, tidak memiliki daya tarik kepada pengunjung.
Kepala Disporapar Sumenep Moh. Iksan menjelaskan, selama ini keberadaan destinasi wisata ini terbilang stagnan. Sehingga, dibutuhkan langkah penanganan untuk perkembangan lokasi wisata ini. “Memang, perlu pembenahan dalam pemenuhan sarpras, semisal wahana permainan dan lainnya,” katanya.
Dia menuturkan, pihaknya sudah melakukan rumusan untuk pemenuhan fasilitas lebih baik. Bahkan, tahun depan pihaknya sudah mengusulkan Rp 4,5 miliar untuk pemenuhan fasilitas itu. “Sudah kami ajukan, insya Allah bisa digarap tahun depan,” ujarnya.
Tak hanya itu, terang dia, pihaknya juga berupaya untuk mencari anggaran pengembangan wisata ini ke provinsi maupun juga pusat. Sebab, APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tidak mampu untuk membiayai secara keseluruhan pemenuhan fasilitas wisata ini.
“Kami pasti tidak hanya akan mengandalkan APBD. Kekuatan anggaran kita di Sumenep sangat terbatas. Makanya, perlu sonding dengan Provinsi dan Kementerian Pariwisata di Jakarta,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) ini mengungkapkan, intinya pihaknya menginginkan ada pembenahan di sektor wisata. Kemudian bisa menarik pengunjung untuk menikmati wisata di Kabupaten dengan logo kuda terbang ini. “Saatnya sudah mememuhi fasilitas. Ini akan kita maksimalkan,” tuturnya.
Sejujurnya, teranga dia, keberadaan destinasi wisata ini sudah mampu menggerakan ekonomi masyarakat. Maka, perlu ditingkatkan. “Misalnya, jajanan rakyat disediakan, parkir juga jalan. Ini bagian dari menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucapnya. (nz/yt)