Paska Kenaikan BBM, Pemkab Sumenep Gelontor Rp 6 Miliar “Bantu” Masyarakat

  • Whatsapp
Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nurwahyudi

Madurazone. SUMENEP – Paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemkab Sumenep, Madura Jawa Timur langsung bergerak cepat. Bahkan, Pemerintah di ujung Timur Pulau Madura ini dipastikan menggelontor dana hingga Rp 6 miliar untuk “membantu” masyarakat.

Dana itu diperuntukkan untuk meringankan beban warga setelah BBM naik. Salah satunya, memberikan subsidi kepada masyarakat. Dana yang digelotor ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD P) atau Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

Muat Lebih

Data yang diterima media ini di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), anggaran yang digelotorkan itu sebesar Rp 6.034.832.374. Rinciannya, Rp 1,5 miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, Subsidi Transportasi Kepulauan sebesar Rp 1 miliar.

Kemudian Rp 3,3 miliar untuk padat Karya, dan Rp 200 juta dijadikan subsidi transportasi bagi petani cabe dan bawang merah di Kecamatan Rubaru. “Anggaran itu sudah masuk dalam APBD Perubahan. Ini untuk meringankan beban masyarakat setelah BBM naik,” kata Kepala Bappeda Yayak Nurwahyudi.

Dia menjelaskan, untuk BLT BBM ini akan diserahkan kepada penerima yang sudah terdata dengan kisaran 110 ribuan KK. “Namun, jumlah pasti untuk penerima BLT bisa langsung ditanyakan di Dinsos sebagai instansi teknis. Yang jelas tidak jauh beda,” ungkapnya.

Semetara untuk subsidi trasportasi Kepulauan, sambung dia, tidak diperuntukkan kepada orang melainkan kepada barang. Jadi, sistemnya hitungannya nanti kilo ke tonase. “Jadi, barang yang diangkut dari kapal itu berapa ton, dan akan disubsidi,” ujarnya.

Mantan Kepala Diskominfo ini mengungkapkan, untuk kegiatan padat karya melekat kepada BK (Bantuan Keuangan). Dengan kata lain, kegiatan BK yang menggunakan pola padat karya. “Setidak menggerakan ekonomi dan pendapatan masyarakat dengan pola padat karya ini,” tuturnya.

Bagaimana dengan subsidi transportasi petani cabe dan bawang merah?, Yayak menuturkan, subsidi bukan lantas diberikan kepada masing-masing petani, melainkan kepada kelompok. “Nanti ada KUBE (Kelompok Usaha Bersama, Red) yang akan menerima ini,” jelasnya.

Yang jelas, pihaknya berharap ikhtiar pemerintah dalam meringankan beban masyarakat paska kenaikan BBM ini sudah dilakukan. Dan, pihaknya berharap akan tepat guna, sasaran, dan waktu. Sebenarnya yang dari pusat dan provinsi juga ada. Semoga semuanya bisa bermanfaat,” tukasnya. (nz/yt)

Pos terkait