Madurazone. SUMENEP – Inovasi untuk menekan melonjaknya pembayara tagihan Penerangan Jalan Umum (PJU) terus dilakukan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Diperkimhub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Salah satunya, menggunakan KWH (Kilowatt hours) meter smart. Ada 28 titik yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura yang sudah mengunakan KWh cerdas. Dan, ditargetkan semua PJU nantinya akan menggunakan KWH meter smart tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan Disperkimhub Sumenep Dadang Dedy Iskandar menjelaskan, pihaknya sudah melakukan terobosan inovasi untuk menekan melonjaknnya tagihan PJU. “Supaya tidak bengkak, perlu ada terobosan. Kami menggunakan Kwh meter smart,” katanya.
Buktinya, sambung dia, saat ini tagihan listrik sudah jauh lebih rendah dari sebelumnya. Di mana sebelumnya harus membayar tagihan Rp 1,6 miliar, namun saat ini tagihan hanya berkisar di Rp 1,3 miliar. “Jadi, sudah berhasil ditekan sekitar 300 juta,” ucapnya.
Tidak hanya itu, menurut Dadang, pihaknya juga terus berupaya melakukan penekanan lebih maksimal lagi di angka rendah. Pihaknya memproyeksikan tagihan listrik bisa Rp 1 miliar saja. “Kami yakin tagihan listrik hanya Rp 1 miliar dengan penggunaan Kwh smart ini. Jadi, lebih efisien,” tuturnya.
Dadang menggungkapkan, keberadaan Kwh Smart tidak hanya mampu menekan tagihan listrik, melainkan juga bisa memantau dan memonitoring keberadaab PJU. Apabila ada gangguan, seperti atau lainnya, maka bisa dipantau lewat monitor yang ada di kantor Disperkimhub.
“Jadi, bisa dipantau semua kondisi PJU yang ada. Inilah kelebihan Kwh Smart. Dan, juga terkoneksi dengan handpone petugas,” jelasnya.
Dengan demikian, Dadang menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk penggunaan Kwh smart secara keseluruhan. “Kami inginkan semua titik pakai kwh smart, karena lebih efisien tagihannya,” sergahnya. (nz/yt)