Madurazone. Sumenep – Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo mengklaim angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah mulai menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, di tahun 2022 angka kemisikinan sudah mencapai 18,76 persen sudah lebih rendah dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 20,51 persen.
Hal itu disampaikan bupati saat memimpin upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 754 di Lapangan Adirasa, Kecamatan Kaliengat, Selasa (31/10/2023). Kegiatan puncak hari lahir kota Sumekar itu berlangsung cukup semarak. Disamping dihadiri bupati bersama istri Nia Kurnia Fauzi, Hadir juga Sekdakab Edy Rasiyadi dan istri, Ketua DPRD Abdul Hamid Ali Munir beserta istri dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Bahkan, pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hadir dalam kegiatan tersebut. Uniknya, kegiatan itu dilaksanakan dengan suasana kerajaan. Sebab, seluruh yang hadir dalam kegiatan itu menggunakan pakaian adat keraton, tak lupa blankon juga ikut dipakai. Sehingg, suasananya seakan kembali kepada masa kejayaan.
Sebelumnya, juga sudah digelar prosesi Arya Wiraraja di letakkan di Kecamatan Kalianget pula. Sehingga, tema kegiatan masa Kejayaan sangat terasa pada kegiatan hari jadi tahun ini. Kegiatan itu terkesan sedang kembali kepada masa kejayaan.
”Pada kesempatan hari itu jadi kali ini, ingin saya tegaskan jika angka kemiskinan menurun pada 18,76 persen menjadi 20,51 persen,” kata bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Bahkan, sambung dia, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2022 menunjukkan angka penurunan dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran terbuka 2022 menurun sebesar 1,36 persen dibanding dua tahun sebelumnya di atas 2 persen, yakni 2021 sebesar 2,31 persen dan 2020 mencapai 2,84 persen
“Sumenep juga mengalami pertumbuhan ekonomi. Di mana tahun 2021 setelah wabah Covid-19 di angka 3,1 persen menjadi 5,02 persen pada 2022, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat ini di angka 68,87 persen dari sebelumnya 68,07 persen,” tuturnya.
Untuk itu, suami Nia Kurnia itu meminta semua pihak untuk terus ikut ambil bagian, termasuk para ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk bekerja cerdas agar terus mengalami perkembangan di segala sektor di SUmenep. “Peran semua elemen bersama-sama dengan konsep Pentahelix atau multipihak untuk meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan Kabupaten Sumenep,”ungkapnya. (nz)