Madurazone. SUMENEP – Tim Sosialisasi Seleksi Paskibara (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep Madura, Jawa Timur dibubarkan paksa oleh Kepala SMAN 1 Bluto. Itu terjadi saat tim menggelar sosialisasi kepada sejumlah siswa di SMAN 1 Bluto, Kamis (2/11/2023).
Padahal, informasinya, tim dari instansi pemkab Sumenep itu sudah berkirim surat resmi untuk melakukan sosialisasi di sekolah negeri naungan dinas pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) itu. Bahkan, surat dikirim sudah cukup lama, dan waktu diserahka kepada pihak sekolah. Kemudian, sekolah memberikan waktu sosialisasi pada Kamis kemarin.
Ironisnnya, saat sosialisasi berlangsung dan hampir selesai, tiba-tiba kepala sekolah datang, membubarkan tim dari Bakesbangpol tersebut. Alasannya, dianggap menggangu kegiatan di sekolah. ”Padahal, kami sudah diizinkan untuk memberikan sosialiasi di sekolah tersebut. Dan, waktunya sekolah yang menentukan,” kata petugas sosialisasi Zainal.
Dia menuturkan, pihaknya sudah berkirim surat resmi kepada pihak SMA Bluto tertanggal 03 Oktober 2023 dengan perihal permohonan sosialiasi Kegiatan Paskibraka tahun 2024. Surat tersebut ditandatangi kepala Bakesbangpol Purwo Edi Prawito.
”Jadi, kami tidak moro-moro datang, ini surat resmi dari dinas. Waktu mereka yang menentukan. Tapi, setelah ada waktu dan sosialisasi, dibubarkan dan diusir. Jadi, sangat tidak beretika. Kami ini tugas pemerintah bukan pribadi,” ujarnya dengan nada kesal.
Hal yang sama diungkapkan tim lainnya Rendra. Dia menuturkan, saat memberikan sosialisi guru dan wakaseknnya ada di lokasi kegiatan. Namun, menjelang mau berakhir tiba-tiba datang kepala sekolah membubarka tim sosialisasi. ”Jadi, sat datang tiba tiba bilang bubar, bubar,” ujarnya menirukan bahasa kasek SMAN 1 Bluto.
Akhirnya, sambung dia, kegiatan tersebut dihentikan oleh tim, lantaran sudah diberhentikan. Bahkan, tim masih beriktikad baik untuk pamit ke kepala sekolah namun tidak diindahkan. ”Kami mau pamit ternyata tidak ditemui dengan alasan rapat. Padahal, saat membubarkan masih ada,” kesalnya.
Kepala SMAN 1 Bluto Abu Amin Dasuki belum bisa dikonfirmas terkait persoalan ini. Saat media ini menghubungi melalui sambungan telepon tidak aktif, sementara telpon Wathsapp tidak mendapatkan respon. (nz/yt)