Madurazone. SUMENEP – Berbagai langkah strategis dilakukan bupati Achmad Fauzi Wongsojudo untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran. Salah satu yang dilakukan dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah.
Operasi pasar dan pasar murah di gelar di sejumlah titik, mulai di pasar Anom, hingga pasar yang ada di sejumlah Kecamatan. Itu diperuntukkan untuk pedagang binaan Bulog dan juga masyarakat secara umum. Kegiatan itu dilakukan intensif.
Bahkan, untuk kegiatan pasar murah sudah menyerap beras sebanyak 219 ton dari gudang bulog. Serapan itu terhitung sejak awal bulan Januari hingga pelaksanaan terakhir pada 28 Februari 2024 lalu. Sehingga, warga kota Sumekar itu bisa menikmati beras.
Tidak hanya itu, Bupati Sumenep secara sigap dan cepat menyalurkan Bantuan Cadangan Pemerintah (CPP). Bantuan itu melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP). Untuk tahap pertama bantuan itu disalurkan untuk 124.557 penerima manfaat.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, skema tersebut bagian dari upaya untuk menekan harga beras yang mulai melonjak. Termasuk, juga ingin memastikan ketersedian pangan di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura itu.
“Ini bagian dari ikhtiar pemerintah melihat kondisi beras. Semoga apa yang dilakukan bisa memberikan dampak stabilitas harga dan ketersedian pangan,” katanya.
Suami Nia Kurnia itu juga menuturkan, pihaknya meminta penerima hendaknya bisa memanfaatkan peluang baik bantuan maupun operasi pasar tersebut. “Apabila mendapat bantuan, dimanfaatkan jangan sampai dijual,” pesannya.
Kabag Perekonomian Dadang Dedy Iskandar menjelaskan, stabilitas harga tentu menjadi keinginan pemerintah. Sehingga, berbagai ikhtiar dilakukan oleh pemkab, mulai dari operasi pasar hingga pasar murah dan pemberian bantuan CPP..
“Ini mungkin bagian dari ikhtiar jangka pendek. Dan, sdh memberikan dampak yang baik,” katanya kepada media ini.
Bahkan, sambung dia, operasi pasar itu akan terus dilakukan secara massif. Utamanya, pada bulan suci ramadhan. “Namun, kami pastikan stok beras juga aman hingga Idul Fitri mendatang. Jadi, insya Allah aman,” ungkapnya.
Apalagi, menurut Dadang, di Kabupaten Sumenep saat ini sudah mulai memasuki masa panen. Sehingga, soal ketersedian beras juga diperkirakan akan melimpah. “Seperti di Guluk-guluk juga sudah ada yang panen, dan akan disusul di sejumlah daerah,” tukasnya. (nz/yt)