Madurazone. SUMENEP – Perjuangan bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam mengawal penyaluran Participasing Interest (PI) PT Kangaean Energy Indonesia (KEI) membuahkan hasil. Buktinya, Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) sudah memberikan jatah 1,5 persen.
Tidak hanya itu, juga mendapatkan insentif dari pemerintah sebesar 1 persen. Sehingga, total dana PI yang digelontor sebesar 2,5 persen. Namun, untuk saat ini yang lagi dikejar penyalurannya sebesar 1,5 persen dari pihak perusahaan. Bahkan, digenjot untuk bisa segera dicairkan.
Hasil presentase dana penyaluran PI tersebut tentu saja buah prestasi dari bupati Achmad Fauzi Wongsojudo. Sebab, pada pemerintahan sebelumnya dana PI itu juga sudah diunggah, namun tak membuat hasil. Tapi, akhirnya lewat “tangan dingin” suami Nia Kurnia dana tersebut bisa diraih.
Memang, nominal pembagian dana PI tersebut tentu saja tidak sebesar PI Santos dulu. Namun, hal itu sudah besar mengingat perubahan regulasi yang mengatur pembagian PI. Sesuai dengan Permen ESDM nomor 6/2016 tentang Ketentuan dan tata cara penetapan alokasi dan pemanfaatan serta harga gas bumi.
“Tentu, kami harus berterima kasih kepada bupati Sumenep yang sudah berhasil mengundul PI PT KEI, yang selama ini masih terkesan buntu,” kata Kabag Perekonomian Dadang Deddy Iskandar.
Menurutnya, saat ini pihaknya terus mendorong pencairan 1,5 persen untuk segera disalurkan. Tentunya penyalurannya kepada pemprov Jatim sebagai penerima dana PI dalam hal Petrogas Jatim Utama (PJU). “Ini yang sedang kami dorong untuk disalurkan, tidak perlu menunggu insentif dari pemerintah,” tuturnya.
Direktur PD Sumekar Hendri Kurniawan mengakui bersyukur lantaran dana PI yang selama ini diharapkan sudah berhasil “diunduh”. Sehingga, menandakan jika perjuangan yang selama ini dikakukan sudah berhasil.
” Ini kan sudah lama diharapkan, dan baru berhasil disalurkan tahun ini. Tentu kita bersyukur,” katanya.
Menurut dia, dana tersebut nantinya akan disalurkan ke pemrpov. Kabarnya sudah ada pengalihan pada Januari 2024. “Jadi, PI yang akan diterima terhitung Januari 2024, Sementara tahun-tahun yang sudah lewat dianggap hangus,” ungkapnya.
Dia berharap semoga segera bisa disalurkan dan bisa dinikmati oleh masyarakat Sumenep meski hanya 49 persen dari pembagian dengan pemprov Jatim sebesar 51 persen. “Berdoa semoga segera tersalurkan,” ungkapnya. (nz/yt)