Madurazone. SUMENEP – Belakangan ini, di Sumenep, Madura, Jawa Timur santer pemberitaan guru SD yang melakukan dugaan tindakan asusila kepada muridnya. Bahkan, ada sebagian yang sudah melaporkan kasus tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Fenomena ini mendapatkan perhatian anggota komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin. Menurutnya, adanya dugaan tindakan asusila oknum guru tersebut sungguh sangat mencederai dunia pendidikan di Kota Sumekar ini. “Kami sangat prihatin dengan tragedi dugaan cabul yang sudah viral ini,” katanya.
Dia menuturkan, hal itu terjadi lantaran guru tersebut tidak memiliki moral yang baik. Dia cenderung memiliki sifat hewani ditambah dengan pemahaman agama yang dimungkinkan masih sangat minim. Sehingga, memudahkan untuk melakukan tindakan yang dinilai amoral.
“Jadi, jiwa kering karena pemahaman agamanya tidak bagus sehingga mudah melakukan tindakan yang buruk,” kata politisi PKB tersebut.
Dia menuturkan, tindakan guru tersebut hampir dipastikan sudah tidak mencerminkan sosok seorang guru yang tidak bisa ditiru dan digugu. Padahal, keberadaan guru adalah suri tauladan bagi muridnya, anak dan lingkungan sekitarnya. Namun, tindakan itu sudah sangat mencoreng nama baik guru.
“Bagaimana menjadi suri tauladan apabila tindakannya amoral. Sudah tidak patut dicontoh. Guru tersebut selayaknya sudah tidak perlu dipertahankan, namun harus diberikan sanksi tegas oleh dinas pendidikan (Disdik). Bahkan, jika perlu dikeluarkan sebagai tenaga pendidik,” ujarnya.
Sami’oeddin menambahkan, pihaknya juga meminta rekruitmen guru atau tenaga pendidik untuk diperketat dengan memiliki kualifikasi moral yang bagus. Sebab, jika tidak masa depan bangsa akan tercoreng, karena menyiapkan kader masa depan.
“Guru itu harus memiliki caracter building yang baik, moral yang mumpuni. Sehingga, bisa membawa generasi emas kepada arah yang lebih baik. Jadi, kami ingin menghadirkan guru yang baik, berkualitas dan bermoral di Sumenep itu,” tuturnya. (Nz/yt)
