Belum Sosialisasi, Dewan Soroti Keberadaan PT MGA di Sapeken

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Keberadaan PT MGA di Sepanajang Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai disorot. Pasalanya, adanya perusahaan migas (minyak dan gas) itu dinilai tanpa ada sosialisasii kepada masyarakat terdampak terlebih dahulu.

Oleh karena itu, wakil Ketua DPRD sementara Dul Siam memprotes keberadaan MGA tersebut. Padahal, sosialisasi itu bukan perkara sulit dan mudah untuk diselesaikan. Namun, perusahaan lamban dalam merespon permintaan sosialisasi oleh masyarakat, utamanya kaum nelayan.

Muat Lebih

“Masyarakat menginginkan sosialisasi yang layak terkait operasi Migas di wilayah mereka, terutama kepada para nelayan,” kata wakil Ketua DPRD sementara Dul Siam.

Sebab, sambung dia, perusahaan yang tidak melakukan sosialisasi dinilai cacat etika sosial karena mengabaikan hak masyarakat untuk memahami dampak operasional migas terhadap wilayah mereka.

Maka dari Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Kepulauan Sapekekn ini, mendesak SKK Migas sebagai otoritas yang membawahi pelaku usaha migas untuk segera memberikan teguran tegas kepada PT MGA Utama Energi.

Sebagai instansi pengawas, SKK Migas harus segera bertindak. Jangan sampai persoalan ini menjadi skandal yang memalukan di mata masyarakat, apalagi jika ada kecurigaan adanya kongkalikong antara SKK Migas dan KKKS. 

Mantan Ketua Komisi III itu menyoroti pentingnya transparansi dalam kegiatan operasi Migas di kawasan pulau-pulau kecil yang mayoritas penduduknya adalah nelayan. Menurutnya, warga Desa Sepanjang berhak mengetahui dan memastikan bahwa operasi migas tidak akan merugikan lingkungan atau sumber mata sipencaharian mereka.

“Menjelaskan operasi Migas itu tidak cukup dilakukan di meja pemerintahan saja. Masyarakat harus benar-benar paham tentang aktivitas yang dilakukan di tanah mereka,” lanjutnya.

Selain minimnya sosialisasi, Dulsiam juga mengungkapkan bahwa MGA Utama Energi diduga memiliki utang puluhan juta rupiah kepada badan usaha desa setempat yang belum diselesaikan. Situasi ini semakin memperkeruh suasana dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap perusahaan. (nz/yt(

Pos terkait