Madurazone. SUMENEP – Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur sungguh menghormati perayaaan santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Salah satu buktinya, mewajibkan ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk memakai baju Muslim.
Itu diwajibkan sesuai dengan surat edaran Plt Bupati Sumenep Nomor 6/2024 Tentang Memperingati Hari Santri Nasional. Dalam edaran tersebut untuk laki-laki memakai sarung dengan baju muslim putih lengan panjang plus peci hitam.
Sementara untuk perempuan hendaknya memakai baju muslimah warna putih kerudung putih. Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi simbolik kepada kaum santri. Sehingga, bisa memberikan warna pada perayaan hari santri nanti. Kebijakan tersebut berlaku selama lima hari yakni 21 hingga 25 Oktober 2024.
Plt Bupati Sumenep Ny Hj Dewi Khalifah menjelaskan, peringatan hari santri harus juga dimaknai secara simbolis lewat pakaian khasnya. Sehingga, bisa meneladani nilai-nilai kesantrian yang selama ini baik dan cukup berakhlak.
“Jadi, kami disini hanya ingin memastikan bahwa dalam peringatan hari santri harus memakai simbol kesantrian lewat pakaian. Itu adalah penghormatan pemerintah,” katanya.
Apalagi, sambung dia, santri memiliki peran dalam tataran bernegara. Itu bisa dilihat dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia ASN. “Jadi, jangan diremehkan. Santri ambil bagian dalam kemerdekaan, termasuk dalam proses pemerintahan,” ungkapnya.
Mantan anggota DPRD Sumenep itu menambahkan, kebijakan berpakain muslim itu tidak berlaku bagi ASN yang sifat pekerjaannya memiliki ciri khusus teknis operasional, sehingga tidak menghambat tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Jadi, ASN atau pegawai di BUMD, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Puskesmas, Dinas Perhubungan, Satpol PP, tetap menggunakan pakaian yang berlaku pada hari itu,” pungkasnya.
Sementara Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024 dengan tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. (Nz/yt)
