Diduga Ulah Oknum Penambang, Abrasi Pantai “Intai” Tiga Desa di Pulau Giliraja

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Abrasi (pengikisan) pantai terjadi di tiga desa Pulau Giliraja Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ketiga Desa itu adalah Lombang, Banmaleng dan Jate.

Informasinya, bibir pantai di tiga desa tersbut sudah mulai menepi, mendekati perumahan warga. Bahkan, di Desa Lombang, sekitar 10 rumah akan menjadi dampak dari pengikisan pantai dimaksud. Padahal, awalnya bibir pantai jauh dari rumah warga.

Muat Lebih

“Abrasi pantai di Desa Lombang, Banmaleng dan Jate sudah terjadi dan diperkirakan akan terus meluas mendekati perumahan warga,” kata Warga Pulau Giliraja Sahrul Gunawan.

Menurut Sahrul, ada satu rumah yang sudah mepet dengan bibir pantai, bahkan apabila air pasang pada pertengah bulan, dipastikan masuk ke rumah warga. “Kalau pertengah bulan, terjadi air pasang, maka air akan masuk ke rumah warga,” ujarnya.

Sebenarnya, aktifis Sumenep Independen menuturkan jika bibir pantai di tiga desa itu cukup jauh dari rumah warga. Namun, akibat abrasi, terjadi pengikisan bibir pantai sehingga mulai mepet dengan warga. “Kondisi ini sangat memprihatnkan bagi warga,” ungkapnya.

Sahrul menduga jika terjadi abrasi pantai diakibatkan adanya penambangan pasir di sekitar pantai oleh oknum tak bertanggungjawab. Meski oknum tersebut mengaku jika yang ditambang hak miliknya.

“Sejak ada penambangan abrasi pantai itu terjadi. Kami sangat menyesalkan tindakan tersebut. Sebab, sangat merugikan warga sekitar,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta untuk dilakukan tindakan pencegahan oleh instansi terkait. Bahkan, pihaknya meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan DPRD untuk turun ke lapangan memantau kondisi ril abrasi dimaksud.

“Ayo turun ke lapangan. Tentunya datang dengan membawa solusi utamanya pencegahan abrasi agar tidak semakin melebar dan bisa menyebabkan makin banyak rumah warga terdampak. Kami minta kerja cepat,” tukasnya. (nz/yt)

Pos terkait